Kamis, 04 Juli 2013



LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Kimia Organik I dengan judul “Pembuatan Sikloheksena" disusun oleh:
Nama         : Kurnia. S
NIM           : 1213140004
Kelas          : B
Kelompok  : I (Satu)
telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar,    Juni 2013

Koordinator Asisten                                                                           Asisten


           Sarifa                                                                             Sugiarti. S,  S.Si
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab


Iwan Dini, S.Si, M.Si
Nip. 1978 1205 006 04 1 002








A.   Judul Percobaan
Pembuatan Sikloheksena
B.     Tujuan Percobaan
Pada akhir percobaan ini mahasiswa diharapkan mengerti mengenai hal-hal berikut:
1.      Teknik-teknik dasar mengenai pemurnian zat cair organik meliputi pemisahan, pengeringan, penyaringan, dan destilasi
2.      Proses-proses dasar dalam pemurnian zat cair organik yang dihasilkan oleh suatu sintesis
3.      Asas-asas dehidrasi alkohol
4.      Asas-asas ketidakjenuhan elefin
5.      Reaksi-reaksi untuk menunjukkan ketidakjenuhan alefin
C.    Landasan Teori
Alkena dapat dibuat dengan reaksi eliminasi alcohol (dalam asam kuat) atau alkil halide (dalam basa). Alkohol primer bereaksi eliminasi dengan lambat. Dalam H2SO4 pekat dan panas. Alkena yang tebentuk dapat mengalami isomerisasi dan reaksi-reaksi lain; oleh karena itu biasanya alcohol primer tak berguna dalam pembuatan alkena. Alkohol sekunder menjalani eliminasi lewat jalan E1  dipanasi bersama suatu asam kuat dan dapat terjadi penataan ulang karbokation sebagai zat antara. Alkohol tersier mengalami eliminasi dengan cepat lawan karbokation (E1) bila diolah dalam suatu asam kuat(Fesenden, 1982: 385).
Apabila reaksi dehidrasi alcohol menghasilkan lebih dari satu produk, maka hasil utama dapat diramalkan berdasarkan kaidah zaytsef yaitu alkena yang lebih tersubtitusi (gugus alkilnya lebih banyak) dihasilkan lebih banyak daripada alkena yang kurang tersubtitusi. Dalam contoh berikut rumus struktur 2-benzena. Jika menggunakan rumus struktur acuan etena , mengandung dua buah subtituen gugus metal. Sedangkan pada I-butena yang mengandung sebuah subtituen etil(Parlan dan Wahyudi, 2005: 122).
Alkohol dapat didehidrasi dengan memanaskan dengan asam kuat. Misalnya, jika etanol dipanaskan pada suhu 180OC dengan sedikit asam hidroksida pekat , hasil etilena yang diperoleh cukup banyak.
H-CH2 CH2-OH H+    180O °C        CH2= CH2+H-OH
          etanol                                     etilena
Reaksi ini yang dapat digunakan dalam sintesis alkena, adalah kebalikan reaksi hidrasi alkena. Ini adalah reaksi eliminasi dan dapat terjadi melalui mekanisme E1 dan E2 bergantung pada kelompok alcohol(3o 2o dan 1o). Alkohol tersier terhidrasi melalui mekanisme E1 , yaitu melalui pembentukan ion karbonium. Misalnya, T-butil alcohol. Tahap pertama adalah reaksi bolak-balik, yaitu yang melibatkan protonasi gugus hidroksil.
(CH3)3C-OH+H+= (CH3)3 –O-H+
 H
Lepasnya  gugus H2O menghasilkan kation t-butil
(CH3)3C-O-H = (CH3)3C+ + H2O
              H                   Kation t-butil
Lepasnya proton dari atom karbon yang bersebelahan dengan karbon positif menyempurnakan  reaksi ini.

H          CH3                                                            CH3
CH2           C         OH                    CH2 = C  + H - OH
      CH3                                              CH3
t-butil alcohol     Isobutilena (2-metil propena)

Dalam hal ini alcohol primer zat perantara ion karbonium yang tidak mantap dihindari dengan menggabungkan duamekanisme tahap akhir. Lepasnya air dan proton dari ksrbon disebelahnya terjadi bersamaan. Jadi dua tahap dalam mekanisme E2 pada dehidrasi etanol adalah
      CH3CH2OH + H+= CH2CH2-O+-H
                                                     H
H
CH2=CH2-O+- H               CH2=CH2 +   H+  + H2O                  
            H
Hal-hal yang perlu diingat mengenai dehidrasi alcohol ialah (1) selalu dimulai dengan protonasi gugus hidroksil (yaitu, alcohol bertindak sebagai basa, seperti dalam persamaan) dan (2) kemudian dehidrasi alcohol adalah menurut 3o>2o > 1o  yaitu, kecepatan sesuai dengan kemantapan ion karbonium)(Rasyid, 2009: 131-133).
            Jika alcohol primer direaksikan dengan H2SO4 pekat pada suhu 160-170oC maka diperoleh hasil alkena. Perubahan alcohol menjadi alkena ini merupakan proses dehidrasi (pelepasan air) contoh:
CH3CH2OH        H2SO4            CH2=CH2  + H2O     
                        160-170oC             Etena     
Pada contoh diatas, H2SO4 pekat berfungsi sebagai dehydrator. Selain H2SO4 dapat pula digunakan dehydrator Al2O3 atau P2O5. Bila digunakan H2SO4 pekat menyebabkan alkena yang terbentuk mengalami polumerisasi. Dalam hal kereaktifan dehidrasi diperoleh urutan: alcohol tersier> alcohol sekunder>alcohol primer(Parlan dan Wahyudi, 2003: 58).
            Etanol dipanaskan bersama dengan asam sulfat berlebihan pada suhu 170oC. Gas-gas yang dihasilkan dilewatkan kedalam larutan natrium hidroksida untuk menghilangkan karbondioksida dan sulfur dioksida yang dihasilkan dari reaksi-reaksi sampingan. Etena terkumpul diatas air.
CH3-CH2- CH    H2SO4 pekat      CH2=CH2 +H2O     
Asam sulfat pekat merupakan sebuah katalis. Olehnya itu biasa dituliskan diatas tanda panah bukan disebelah kanan atau kiri persamaan reaksi. Dehidrasi sikloheksanol menjadi sikloheksena. Proses dehidrasi ini merupakan sesebuah proses pemisahan yang umum digunakan untuk mengilustrasikan pembentukan dan pemurnia sebuah produk cair. Dengan adanya fakta bahwa atom-atom karbon tergabung dalam sebuah struktur cincin tidak aka nada perbedaan yang terbentuk bagaimanapun karakteristik kimia reaksi yang terjadi. Sikloheksanol dipanaskan dengan asam fosfat (V) pekat dan sikloheksana cair disaring dan bisa dikumpulkan dan dimurnikan. Asam fosfat (V) cenderung digunakan menggantikan asam sulfat karena lebih aman dan menghasilkan lebih sedikit reaksi sampingan.
            CH2                                                                             CH2
H2C                 OH-OH            H2SO4 Pekat                        H2C                 CH  + H2O

H2C                 CH2                                                     H2C                 CH
             CH2                                                                            CH2
    Sikloheksanol                                                               Sikloheksena
 (Clark, 2007).
            Etena dapat dibuat melalui reaksi dehidrasi alcohol dengan menggunakan H2SO4 atau P2O5 sebagai dehydrator.
C2H5OH-      H2SO4      CH2=CH2
Jika digunakan alcohol suhu tinggi dapat pula terjadi reaksi dehidrasi. Dalam laju dehidrsai diperoleh urutan alcohol 3o> alkohol2o> alkohol 1o.
Contoh:
CH3CH2OH–   H2SO4      CH3 CH=CH2
                      
  1-propanol                      propena
CH3CH2CH CH3    H2SO4       CH3 CH=CH CH3 + CH3 CH2CH= CH2
     OH                        
 2-butanol                               2-butena                        1-butena        
(Parlan dan Wahyudi, 2003: 128-129).
            Hasil analisis Gc-Ms menunjukan dalam minyak astiri yang tidak dipartisi dan fraksi n-heksana terdapat beta dellandren;eukaliptol; 1,4-siklohekadiena- 1-metil-4(1-metiletil);1-metil-4-(1-metiletiliden)-sikloheksena;-1-01; palil –anisol; 4-(2-propenil) fenol ; 4-(2-propenil) fenol asetat; 2- metoksi-4-1(1-propenil) fenol;alpa kuben; 1-etenil-1-metil-2,4-bis(1-metil lenil)sikloheksena(Parwata, 2009: vol.3 No. 1).
D.    Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Gelas ukur 10 ml 2 buah
b.      Gelas ukur 50 ml 1 buah
c.       Labu destilasi 1 buah
d.      Termometer 1100C 1 buah
e.       Statif dan klem 2 buah
f.       Penangas air 1 buah
g.      Erlenmeyer 100 ml 1 buah
h.      Gelas kimia 100 ml 2 buah
i.        Corong pisah 250 ml 1 buah
j.        Neraca
k.      Batu didih
l.        Corong biasa 1 buah
m.    Labu semprot 1 buah
n.      Kondensor 1 buah
o.      Penangas air 1 buah
p.      Cawan porselin 1 buah
q.      Spatula 1 buah
r.        Batang pngaduk 1 buah
2.      Bahan
a.       Sikloheksanol (C6H10OH)
b.      Asam sulfat pekat (H2SO4)
c.       Aluminium foil
d.      Aquadest
e.       Natrium Hidrogen Karbonat 10% (NaHCO3)
f.       Kalsium klorida anhidrat (CaCl2)
g.      Kertas saring
h.      Larutan kalium permanganat 1% (KMnO4)
i.        Tissue
E.     Prosedur Kerja
1.      Sebanyak 21 mL sikloheksanol dimasukkan ke dalam labu destilasi dan ditambahkan dengan hati-hati 2 mL asam sulfat pekat kemudian dikocok dengan baik.
2.      Ditambahkan 2-3 butir batu didih.
3.      Termometer dipasang, kemudian didestilasi hingga residu yang tertinggal hanya sedikit.
4.      Hasil destilasi dipindahkan ke dalam corong pisah dan dibiarkan kedua lapisan memisah.
5.      Lapisan bawah (air) dibuang.
6.      Lapisan atas (sikloheksena) dicuci berturut-turut dengan 10 mL air, 10 mL NaHCO3 10%, dan 10 mL air.
7.      Lapisan hidrokarbon yang telah dicuci dipindahkan ke dlam gelas kimia melalui mulut corong.
8.      Ditambahkan 1 gram CaCl2 anhidrat, dikocok selama 2-3 menit.
9.      Larutan disaring dengan menggunakan kertas saring
Pengujian ketidakjenuhan:
1.      Sebanyak 1 mL sikloheksena dimasukkan ke dalam gelas kimia, ditambahkan 1 mL KMnO4 1%, kemudian diamati apa yang terjadi.
2.      Sebanyak 1 mL sikloheksena dimasukkan ke dalam gelas kimia, ditambah 1 mL H2SO4 dingin, diamati apa yang terjadi.
F.      Hasil Pengamatan
NO
Aktivitas
Hasil Pengamatan
1
21 ml sikloheksanol (bening)+ 2 ml H2SO4 (bening) dikocok
Larutan berwarna hitam dan panas (eksoterm)
2
Didestilasi dibawah 95OC
Hasil destilat 20 ml
3
Hasil destilasi dipisahkan dalam corong pisah
Lapisan atas= C6HH10 (keruh)
Lapisan bawah= air (bening)
4
Sikloheksena+10 ml air
Lapisan atas= C6HH10 (keruh)
Lapisan bawah= air (bening)
5
Sikloheksena+ 10 ml NaHCO3 10%
Lapisan atas= C6HH10 (keruh)
Lapisan bawah= NaHCO3(bening)
6
Larutan sikloheksena+ 3gram
CaCl2     disaring
Sikloheksena murni (bening)
7
Diukur volume sikloheksena
9 ml
8
1 ml sikloheksena + 1 ml KMnO4 (ungu)
Larutan ungu, endapan cokelat
9
1 ml sikloheksena+1 ml H2SO4
2 lapisan, atas bening bawah orange

G.    Analisis Data
Diketahui:
Mr Sikloheksanol                 = 100 g/mol
Densitas sikloheksanol         = 0,94 g/mL
Volume sikloheksanol          = 21 mL
Mr sikloheksena                   = 82 g/mol
Densitas Sikloheksena         = 0,81 g/ml
Volume sikloheksena (praktek)           = 9 ml
Ditanyakan: % rendemen = ....?
Penyelesaian:C6H11OH       H2SO4          C6H10 + H2O
Massa sikloheksena praktek = 8,91 g
Massa sikloheksanol teori    = 20 g
Mol sikloheksanol    =
                                 =
                                 = 0,2 mol
Mol C6H11OH  =  mol C6H10
0,2 mol             =  mol C6H10
Massa sikloheksena(teori) = mol sikloheksena x Mr sikloheksena
                                      = 0,2 mol x 82 g/mol
                                      = 16,4 g
Massa praktek C6H10  = Vpraktek  x PC6H10
                                               =  9 ml x 0,81 g/ml
                                 = 7,29 gram
% rendemen =  x 100 %
                     = 
                     = 44,45%
H.    Pembahasan
Dalam percobaan ini sikloheksanol dehidrasi menjadi sikloheksena. Sikloheksena ini dibuat dengan menggunakan H2SO4 sebagai katalis. Larutan sikloheksanol ditambahkan H2SO4 kemudian diberi batu didih, batu didih disini untuk mengurangi letupan serta meratakan panas. Hal ini karena pada batu didih memiliki pori-pori yang kecil yang dapat menyerap kalor. Kemudian campuran ini didestilasi dengan suhu tidak melebihi 95oC. Karena suhu 95oC ini adalah suhu optimum dimana sikloheksena akan terbentuk. Jika melebihi 95oC maka air akan ikut terikat dalam sikloheksena dan membentuk senyawa lain.
Hasil destilasi kemudian dimasukkan kedalam corong pisah. Setelah dimasukkan,campuran membentuk 2 lapisan,yaitu sikloheksena pada lapisan atas dan air pada lapisan bawah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan massa jenis, dimana massa jenis sikloheksena 0,81g/ml lebih kecil massa jenis air yaitu 1 g/ml. Lapisan sikloheksena tersebut kemudian dicuci untuk menghilangkan campuran asamnya denga NaHCO3  10% dan air secara berturut-turut. NaHCO3 berfungsi untuk menetralkan sisa-sisa asam dari katalis H2SO4 sedangkan air berfungsi untuk memisahkan sisa-sisa air dari campuran. Kemudian larutan hidrokarbon dituang ke Erlenmeyer melalui melihat corong. Hal ini dikarenakan jika melewati kran corong ada banyak sisa-sisa dari sikloheksena yang menempel didinding corong. Kemudian campuran dengan CaCl2 anhidrat gunanya untuk mengikat sisa-sisa air, selanjutnya sikloheksena disaring. Diperoleh 9 ml dengan massa 7,29 gram dengan rendemen 44,45%. Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan dalam percobaan belum tercapai dikarenakan adanya kesalahan dalam proses destilasi ataupun pada prosedur lainnya. Adapun mekanisme yang terjadi pada pembuatan sikloheksena:
Tahap 1
(penguraian H2SO4  menjadi ion)
H2SO4                    H+ + HSO4-
           +
Tahap II
                            OH                                            H2O                                     
   H2O                          H+                                                       -H2O                                            + H2O
H
OH
                                               

(Protonasi dan Pelepasan air)
Tahap 3: pelepasan gugus H2O
           +
 
-H+
                                                              
                                                                                    +  H+
                        H



                        + H+ + HSO4 -                                                                    + H2SO4
                                                 
(pelepasan H+ dan pembentukan sikloheksena dan H2SO4)
Selanjutnya, pengujian ketidakjenuhan, dilakukan uji ketidakjenuhan ini dikarenakan sikloheksena merupakan senyawa yang memiliki ikatan rangkap. Untuk pengujian pertama, 1-2 tetes sikloheksena diteteskan pada larutan KMnO4 (ungu) dan hasilnya terdapat endapan cokelat. Adapun reaksinya:
                                              OH
                                                                                                  OH
   
                                 KMnO4                                                     + MnO4 + KOH



   Sikloheksena                         1,2 heksanadiol
Pengujian kedua, sikloheksena diteteskan pada larutan H2So4 dingin, hasilnya terbentuk dalam lapisan. Lapisan atas bening dan lapisan bawah arrange. Ini membuktikan bahwa terdapat ikatan rangkap. Dalam teori jika asam sulfat bereaksi dengan alcohol dengan keadaan dingin, hasilnya adalah alkil hydrogen sulfat. Adapun reaksinya:       
O
                                                                                                   
                         H2SO4                                                    
                                                                                                OSOH                 (Sulfonat)       
I.                   Kesimpulan
1.    Sikloheksena dapat diperoleh dari dehidrasi alcohol (sikloheksanol) dengan dehidrasi asam, dalam hal ini H2SO4
2.    Asas-asas dehidrasi alcohol dimulai dengan protonasi gugus hidroksida, kemudian dehidrasi alcohol (pelepasan air)
3.    Pengujian ketidakjenuhan elefin digunakan KMnO4 dan H2SO4
4.    Sikloheksena yang diperoleh sebanyak 9 ml (32,94 gram) dengan rendemen 44,45 %
J.    Saran
1.    Selanjutnya, praktikan lebih menguasai prosedur kerja
2.    Untuk laboran, melengkapi alat-alat yang akan digunakan praktikan sesuai dengan percobaannya







DAFTAR PUSTAKA

Clark, Jim. 2007. Dehidrasi Alkohol.  http://www.chem.is-try.org. Diakses pada tanggal 7 juni 2013

Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

Parlan dan Wahyuni. 2003. Kimia Organik. Malang: Jica

Parlan dan Wahyuni. 2005. Kimia Organik. Malang: Universitas Negeri Malang

Parwata, Oka Adi. 2009.  Isolasi dan Uji Antiradikal Bebas Minyak Astiri Pada Daun Sirih (piper betle linn) secara Spektroskopi Ultra Violet-Tampak. Bali: Universitas Udayana. Vol. 3 No. 1
Rasyid, Muhaidah. 2009. Kimia Organik I. Makassar : Universitas Negeri Makassar.

























LAMPIRAN
1.      % rendemen hasil dan warna sikloheksena adalah
Dik: Massa sikloheksena secara praktek adalah 8,91 gram
Massa sikloheksena secara teori adalah 20 gram
Dit: % rendemen = ....?
Peny: % rendemen =
                                = 
                                 = 54,32%
Warna sikloheksena yaitu tak berwarna.
2.       
a.                                                   Br       
                                                                                                                    Br                                 
                                                                       
                                                      Br
                              + Br2         
                                                                            
      b.                                                                                    H


                                    + H2SO4                                                                      + O-
                                                                                                     SO3H

OH
c.
                                                                                          
                                                                                  + MnO4 + KOH
                 + KmnO4                                                     H


3.      Berdasarkan cara kerja, tahap-tahap pengotoran dipisahkan dari sikloheksena:
a.       Sikloheksanol dihilangkan pada waktu proses destilasi
b.      Asam sulfat dihilangkan pada waktu penambahan air dan NaHCO3
c.       Air dihilangkan pada waktu penambahan CaCl2

4.      Mekanisme reaksi proses pembuatan sikloheksena, yaitu:
Tahap 1: pengurangan katalis/dehidrator H2SO4 menjadi ion
                H2SO4             H+  +  HSO4-
Tahap 2: protonasi gugus fungsi
 

                              OH                                                                                    H2O
                                     +  H+


             +
Tahap 3:
                             H2O           
                                                                                                +  H2O


Tahap 4:
             +
 
                                   
H
                                                                                                   +  H+


            Dehidrasi Keseluruhan, yaitu :
OH
H
 



                                                                                                            + H2O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar