Rabu, 12 Juni 2013

Anatomi Hewan Vertebrata



HALAMAN PENGESAHAN
          Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata” disusun oleh:
            Nama               : Kurnia.s
            NIM                : 1213140004
            Kelas               : Kimia Sains
            Kelompok       : VI (enam)
            telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Kordinator Asisten, maka laporan ini dinyatakan diterima.
                                                                                   
                                                Makassar,   November 2012
   Kordinator Asisten                                                  Asisten
           

Muh. Riswan Ramli, S.pd                            Muh. Riswan Ramli, S.pd
                                                           





Mengetahui
                                                Dosen Penaggung Jawab
                                                Andi Rahmat Saleh, S.pd M.pd
                                                NIP. 19621231 198702 1 005



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam dunia ini terdapat banyak sekali makhluk hidup dan jumlahnya belum dapat dihitung secara pasti. Namun, untuk memudahkan mengenal jenis hewan maka dikenal suatu sistem yaitu sistem klasifikasi. Melalui sistem ini, hewan dapat diklasifikasikan baik secara morfologi maupun fisiologi.
Salah satu dasar pengklasifikasian hewan yaitu bertulang belakang atau tidak bertulang belakang, atau biasa disebut vertebrata atau invertebrata.
Ada sekitar 50.000 jenis hewan vertebrata (bertulang belakang) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup di semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun di udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya memiliki kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di air biasanya tidak mempunyai leher.
Salah satu hewan yang bertulang belakang atau vertebrata adalah katak dari kelas ampibia atau dapat hidup di dua alam yaitu, di daratan dan di perairan. Katak juga merupakan hewan berdarah dingin, yaitu suhu tubuhnya dapat berubah-ubah sesuai dengan suhu tempat tinggalnya. Tubuh katak terdiri dari berbagai organ tubuh, yaitu organ-organ yang tersusun dan bekerja sama untuk melakukan fungsi yang lebih tinggi dalam membentuk suatu sistem organ. Sistem organ itu adalah sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem eksresi, dan sistem reproduksi. Untuk mengetahui lenih jauh mengenai sistem organ pada katak maka dilakukan praktikum ini yang dimana melalui praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh katak sawah (Rana Cancarivora) sehingga kita mampu melihat gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata secara langsung.
B.     Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C.    Manfaat Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui organ-organ pada katak dan hubungannya terhadap sistem organ.





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk system organ. Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata (Tim penyusun, 2012).
Kelas Amphibia umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air selama metamorfosisnya.
Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yaitu :
1.    Berkulit licin tidak bersisik
2.     Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
3.     Fertilisasi secara eksternal di air tau tempat lembab
4.     Menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang
Tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan.Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat.Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis.Amphibia terdiri dari tiga ordo, yaitu Anura, Urodela, dan Apoda (Randuk, 2008).
            Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk. Kedudukan dan hubungannya dengan organ lain. Yang akan diamati dalam praktikum ini adalah sistem pencernaan, peredaran darah, pernapasan, ekskresi dan reproduksi (Tim Penyusun, 2012).
            Katak merupakan salah satu kelas amphibi yang memiliki panjang mulai dari 3,5 cm sampai dengan 90 cm. Amphibi merupakan vertebrata yang hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air (Radiopoetro, 1996).
       Sistem ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem masih bergabung pada kloaka sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi maupun untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem pembuangan zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan yang dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa empedu  (Saktiono, 1989).
            sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi di paru-paru. CO2 dilepaskan dan diikat O2. Tetapi di ventrikel terjadi perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di dalam darah (Kmball, 1991).






           











BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal       : Selasa,27 November 2012
Jam                       : 13.30 s/d 14.50 WITA
Tempat                 : Laboratorium Biologi FMIPA UNM
                              
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Botol Pembunuh
b.      Baki bedah
c.       Papan seksi
d.      Alat bedah
1)      Gunting
2)      Sedotan minuman
3)      Pinset
4)      Jarum
5)      Skalpel
6)      Botol pembius
2.      Bahan
a.       Katak Sawah (Rana cancarivora)
b.      Kapas
c.       Kloroform/ Eter (pembius)
C.    Cara Kerja
1.      Pengamatan luar
a.       Mematikan Katak
Mengambil segumpal kapas, basahi dengan kloroform/ eter, lalu memasukkannya ke dalam botol pembunuh, memasukkan katak dengan segera ke dalam botol tersebut. Menutup rapat botol dan membiarkannya sampai katak mati.
b.      Mengeluarkan katak yang sudah tidak bergerak dan meletakkannya di atas baki bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan menutupnya dengan rapat.
c.       Mengamati bagian luar katak
1)      Mata, kelopak dan selaput tidur
2)      Lubang hidung luar
3)      Tympanum, selaput pendengar
4)      Celah mulut
5)      Tungkai depan
a)      Lengan atas (branchium)
b)      Lengan bawah (ante branchium)
c)      Telapak (manus)
d)     Jari-jari (digiti)
6)      Tungkai belakang
a)      Paha (femur)
b)      Betis (crus)
c)      Telapak bersatu (pes)
d)     Jari-jari selaput renang
7)      Kloaka
8)      Meraba permukaan kulit dan memperhatikan warnanya
d.      Menggambar dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian tersebut yang telah digambar.
2.      Pembedahan
a.       Meletakkan katak pada punggunya di atas baki bedah. Memaku keempat kakinya dengan jarum pada lilin, sehingga tidak mudha goyang.
b.      Dengan pinset, menjepit secara membujur kulit bagian perut dekat paha. Mengangkat sedikit, lalu menggunting secara melintang kulit di bawah pinset. Sehingga terbentuk celah pada kulit perut.
c.       Melalui celah kulit itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul dan menggunting kulit kea rah kepala sampai gunting tertumbuk. Membalik ke celah tadi, menggunting ke arah pangkal ke dua paha.
d.      Menggunting kulit kea rah kiri dan kanan, sehingga kulit perut tersingkap. Memeriksa perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada bagian tertentu kulit melekat pada otot sehingga terbentuk kantong (saccus).
e.       Memperhatikan pula bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut (linea alba).
f.       Menjepit dengan pinset otot perut di samping linea alba menggunting secara melintang, sehingga terbentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah otot perut dan mulai menggunting kea rah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan pengguntingan sampai pangkal paha.
g.      Menyingkap jaringan otot perut ke samping kiri dan kanan, sehingga terbuka rongga perut dan tampak jeroan. 
3.      Pengamatan sistem pencernaan
a.       Membuka celah mulut dengan skalpel dan pinset sehingga rongga mulut terbuka. Mengamati bentuk gigi, raba dengan jari gerigi pada rahang atas dan gigi vomer pada langit-langit.
b.      Dengan pinset menarik lidahnya keluar, mengamati bentuk dan perlekatannya.
c.       Melanjutkan pengamatan rongga perut yang berisi jeroan. Mengamati bentuk dan warnanya.
1)      Hati sebelah kanan, berapa lobus, mencari kantong empedu, mengamati warnanya.
2)      Lambung di sebelah kiri hati, mengangkatnya sedikit akan tampak duodenum dan pankreas.
3)      Merunut terus usus halus sampai usus tebal. Memperhatikan pertemuannya.
4)      Rektum yang belok ke kloaka.
4.      Mengamati sistem peredaran darah
a.       Arah kepala dari hati, tampak jantung dengan selaput.
b.      Menusuk selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung skalpel sampai pecah. Mengamati bentuk dan bagian:
1)      Bilik (ventrikel)
2)      Serambi (atrium) kiri dan kanan
3)      Pembuluh nadi utaman(truncus arterious) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua aorta (kiri dan kanan).
c.       Menggambar bagian jantung dan memberi nama bagian tersebut diatas (tugas gambar 3) 
5.      Mengamati sistem pernapasan
a.       Memperhatikan bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung. Tersebul bagian paru-paru.
b.      Melepaskan jantung dengan gunting, sehingga tampak batang tenggorokan (trakea).
c.       Membuat gambar bagian pernapasan
6.      Mengamati sistem ekskresi dan reproduksi (urogenital)
a.       Melepaskan organ-organ pencernaan, mulai dari lambung hingga rectum, serta mesenterium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b.      Akan tampak sepasang ginjal lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut. Selanjutnya mengamati:
1)      Ginjal dengan kelenjar adrenal
2)      Badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
3)      Saluran ginjal dari ginjal sampai kantung kemih.
c.       Pada katak jantan ureter ini disebut juga duktus urospermaticus. Testis terletak di sebelah atas ginjal bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa deferensia.
d.      Pada katak betina ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Mengangkat sedikit ovarium, akan tampak oviduk berupa saluran berkelok-kelok putih. Bermuara pada kloaka. Sedang ujungnya berupa cororng (ostium) ada di dekat jantung.
e.       Membuat gambar saluran urogenitalia dan memberi nama bagian-bagian tersebut.




















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil pengamatan
1.      Bagian morfologi katak

Keterangan :
1.      Hidung luar
    (Neras eksternal)
2.      Jari tungkai depan
3.      Mata (orbita)
4.      Mulut (Cevumoris)
5.      Lengan bawah (Branchium)
6.      Lengan atas (Antebranchiu)
7.      Linea alba
8.      Tympanum
9.      Jembatan varol
10.  Paha (Temus)
11.  Kloaka
12.  Betis (Crus)
13.  Selaput renang
Jari tungkai bawah



2.      Struktur Anatomi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTJrAWQ4cblT_Ih_PKCR0buZWCyY9MSlmblDaafT7zO5BOpoNwpbyguE8Ry0x3O0jmjcar920U3-LSun1JyASzphfH6vG7vrEkAzF8vLUyys8k9o0qpCun2OyYHeNzhfD3xGskxT0mJ4KA/s1600/Anatomi+katak++bedah+katak.bmp

Keterangan :
1.      Trakea
2.      Jantung (cor)
3.      Paru-paru (pulmo)
4.      Hati (hepar)
5.      Usus (intestinum)
6.      Ventrikulus
7.      Telur
8.      Rektum
3.      Rongga mulut
http://www.anakunhas.com/wp-content/uploads/2011/07/katak02.jpg

Keterangan :
1.      Gigi maksilaris
2.      Pelupuk mata atas
3.      Nares interna
4.      Lidah (ligna)

4.      Sistem pernafasan


Keterangan :
1.      Faring
2.      Laring
3.      Trakea
4.      Bronkus
5.      Bronkiolus

5.      Sistem pencernaan

Keterangan :
1.    Esophagus
2.    Empedu
     (Ferica felea)
3.    Hati (Hepar)
4.    Pangkreatikus
5.    Ventrikulus
6.    Intestinum
7.    Rectum
8.    Kloaka


6.      Sistem peredaran darah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcq6To9_hzusMGQkmo9K7XQv2czHWxnFgK0PjVKQ8PZAykBThuIB2tH42IWfyhLSdoL4C0cDHYYESOuqL7W1DG_TUFigj4_N2W1IemGP0FTM1MW7igbp6rEafEgCNF50U9HSOnSftvjbg/s1600/katak.jpg

Keterangan :
1.    Aorta kiri
2.    Aorta kanan
3.    Vena pulmonalis
4.    Atrium kanan
5.    Atrium kiri
6.    Sinus venosus
7.    Vena
8.    ventrikel





7.      Sistem Urogenitalia Jantan
http://mochammadiqbal.files.wordpress.com/2009/07/reproduksi-katak.jpg?w=510&h=323

Keterangan :
1.    Badan lemak
2.    Tetis
3.    Vasa deferensia
4.    Ureter
5.    Bledder
6.    Kloaka


8.      Sistem Urogenitalia Betina

Keterangan :
1.    Badan lemak
2.    Ovarium
3.    Ovum
4.    Ureter
5.    Bledder
6.    kloaka
   
B.     Pembahasan
1.      Morfologi Katak
Tubuh katak terdiri dari kepala dan tubuh. Kulit katak selalu basah karena adanya sekresi kelenjar mucus, yang banyak terdapat pada kulitnya. Kulitnya juga berfungsi untuk menghisap air karena katak tidak minum.
Pada bagian kepala ditemukan :
a.    Mulut, terletak paling ujung anterior kepala. Bentuknya melebar,  dibatasi oleh rahang bawah yang tidak bergigi dan rahang atas bergigi kecil yang disebut vomer.
b.    Lubang hidung luar sepasang yang terletak di ujung depan langit-langit.
c.    Sepasang mata, untuk melihat.
d.   Kelopak mata berupa kulit yang yang tidak bergerak.
e.    Selaput tidur, berupa selaput tipis dan bening yang membantu katak melihat dalam air.
f.     Tympanum, selaput pendengaran di bagian pinggirnya disokong oleh suatu cincin rawan yang dinamakan orulus tympani.
Pada bagian badannya terdapat :
a.    Tungkai depan yang terdiri dari branchium, ante branchium dan manus. Pada manus terdapat empat buah digiti.
b.    Tungkai belakang juga terdiri dari 3 ruas yaitu femur, crus dan pes. Pada pes terdapat lima digiti dengan selaput renang diantara digiti.
2.      Sistem Pencernaan
Organ-organ penyusunnya berupa:
a.    Cavum iris atau celah mulut, makanan masuk melalui oesophagus yang mendorong makanan masuk ke dalam ventriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan.
b.    Lambung, letaknya agak ke kiri dari rongga tubuh dan berdinding tebal.
c.    Doedenum, merupakan permulaan usus halus.
d.   Kloaka, terletak paling bawah, merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan dan urogenital.
Terdapat pula kelenjar pencernaan berupa :
a.    Hati, terdiri dari tiga lubus dan bilus.
b.    Pankreas, sebagai kelenjar ekstrim yang menghasilkan enzim protease, karbohidrase dan lipase.
3.      Sistem Pernapasan
Paru-paru katak terdiri atas dua saku elsatis yang berisi lipatan yang membentuk kamar-kamar kecil yang disebut alveolus yang masing-masing diliputi pembuluh kapiler.
4.      Sistem Peredaran Darah
Jantung terdiri dari tiga ruang berupa dua atrium dan satu ventrikel. Ventrikelnya berdinding tebal memompa darah ke saluran bercabang yang disebut arteri pulmo kutaneus.
Sistem peredaran darah katak adalah tipe tertutup. Namun, jantung katak memiliki 3 kamar. Ada 2 atrium dan 1 ventrikel. Di jantung terdapat katup disebut katup spiral yang mengarahkan aliran darah. Ini berfungsi untuk mencegah terdeoksigenasi oksigen dan darah dari pencampuran.
Darah dari paru-paru dan kulit kembali ke atrium kiri, sementara darah dari tubuh masuk ke atrium lain. Sebuah faktor yang menarik dalam katak adalah bahwa kulit juga berperan dalam pertukaran gas. Jadi, atrium kiri menerima darah yang mengandung oksigen, sedangkan yang kanan terdeoksigenasi menerima darah. Dari sana, darah dilewatkan ke dalam ventrikel tunggal.
Darah dari ventrikel dipompa ke aorta bercabang. Untuk lebih spesifik, darah dari atrium kiri dikirim ke kepala dan otak melalui arteri karotis. Darah ini relatif murni dan oksigen. Arteri yang coeliacomesenteric perpecahan ke celiac arteri, yang membawa darah ke lambung dan pankreas, dan mesenterika arteri, yang membawa darah ke usus dan limpa. Iliaka arteri mengirim darah ke kaki.
Terdeoksigenasi darah dari atrium kanan dikirim ke kulit dan paru-paru menjadi oksigen melalui pulmocutaneous arteri. Meskipun darah yang melewati lengkungan aorta akan dicampur, itu masih cukup untuk memasok oksigen ke seluruh tubuh. Kava posterior mendapat darah dari ginjal, hati dan organ reproduksi. Terdeoksigenasi darah dari tungkai belakang mengalir ke pembuluh darah panggul. Vena abdomen ventral terdeoksigenasi mendapat darah dari dinding tubuh dan kandung kemih.
5.      Sistem Urogenital (Sistem Reproduksi dan Sistem Ekskresi)
Gabungan dari sistem ekskresi dari sistem reproduksi. Pada katak jantangterdapat testis di sebelah atas ginjal bentuk oval dengan warna keputihan. Pada katak betina terdapat ovarium yang diikatkan oleh penggantung mesovarium dan terdapat oviduk, berupa saluran berkelok-kelok.





















BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Katak sawah (Rana cancarivora) merupakan salah satu hewan vertebrata yang memiliki organ tubuh sudah lengkap. Organ yang berperan dalam sistem pencernaan katak antara lain : mulut (Rima oris), rongga mulut (Cavum oris), esofagus (kerongkongan), hati (hevar), lambung (gaster), usus halus, usus besar, Vesica valea, pankreas, dan kloaka. Sistem peredaran darah pada katak adalah sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Organ-organnya yang berperan yaitu jantung dengan dua serambi dan satu bilik. Katak bernapas sengan kulit dan paru-paru. Organ yang berperan sebagai organ urogenitalia pada katak jantan adalah testis ada sepasang, dan pada betina adalah ovarium ada sepasang. Masing-masing organ memiliki warna tersendiri yang membedakannya dengan organ lain. Organ-organ katak saling berdekatan satu sama lain dan memiliki fungsi tersendiri.
B.     Saran
               Pada praktikum ini, diperlukan ketelitian mata dalam melihat hasil pengamatan dan kelincahan kita dalam mengoperasikan alat, selain itu perlu adanya perhatian dalam masalah kebersihan lab maupun sarana dan prasarananya.












DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J.W. 1991. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Radiopoertro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Randuk , Febrian. 2008. Mengenal Vertebrata. http://gurungeblog.wordpress.com diakses pada hari Jumat tanggal 16 November 2012  
Saktiono. 1989. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Tim Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar.  Jurusan Biologi
            FMIPA UNM. 








LAMPIRAN
F. Pertanyaan 
1.    Mengapa katak digolongkan ke dalam kelas amphibi ?
2.    Mengapa warna katak mudah berubah-ubah ? Faktor apakah yang biasa perubahan itu ?
3.    Dimanakah melekat pangkal lidah katak ? Apakah manfaat bagi katak dengan melekatkan lidah seperti itu ?
4.    Hati dan pankreas bukan saluran pencernaan, tetapi masuk dalam sistem pencernaan. Mengapa demikian ?
5.    Apa sebabnya katak tidak dapat melakukan pernafasan perut ? Bagaimanakah cara katak menarik dan mengeluarkan napas ?
6.    Jelaskan mengapa dikatakan darah bersih dan darah kotor dalam jantung katak bercampur ketika meninggalkan jantung ?
7.    Pada katak terjadi fertilisasi internal atau eksternal ? jelaskan mengapa demikian !
Jawaban
1.      Katak digolongkan dalam kelas amphibi karena katak dapat hidup di dua tempat yaitu di air dan di darat.
2.      Perubahan warna kulit pada katak adalah pengaruh kondisi luar dan dalam tubuh. Dimana kondisi luar yang dimaksud adalah suhu dan cahaya sedangkan kondisi dalam yang dimaksud adalah hormone epiphysis dan heposis.
3.      Pangkal lidah katak terdapat pada pangkal rahang bawah dan ujungnya melipat kearah belakang dengan pelekatan semacam itu, lidah katak mudah dijulurkan sehingga membantu dalam penangkapan mangsa.
4.      Hati dan pankreas, bukan saluran pencernaan tetapi termasuk dalam sistem penceranaan karena kedua organ ini berperan penting dalam proses pencernaan. Hati merupakan kalenjar pencernaan yang berfungsi sebagai tempat pembuatan cairan empedu sedangkan pankreas merupakan organ yang menghasilkan enzim pencernaan.
5.      Katak tidak dapat melakukan pernapasan perut karena katak tidak memiliki diafragma. Pada katak, menarik dan mengeluarkan napas diatur oleh otot-otot perut.
6.      Darah kotor dan darah bersih pada katak bercampur karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik sehingga darah bercampur saat dari antrium.
7.      Pada katak terjadi fertilisasi eksternal karena pembuahannya terjadi diluar tubuh katak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar