HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan
lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata” disusun oleh:
Nama : Kurnia.s
NIM :
1213140004
Kelas : Kimia Sains
Kelompok : VI (enam)
telah
diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Kordinator Asisten, maka laporan ini
dinyatakan diterima.
Makassar, November 2012
Kordinator
Asisten Asisten
Muh. Riswan
Ramli, S.pd Muh. Riswan
Ramli, S.pd
Mengetahui
Dosen
Penaggung Jawab
Andi Rahmat
Saleh, S.pd M.pd
NIP. 19621231 198702 1 005
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
dunia ini terdapat banyak sekali makhluk hidup dan jumlahnya belum dapat
dihitung secara pasti. Namun, untuk memudahkan mengenal jenis hewan maka
dikenal suatu sistem yaitu sistem klasifikasi. Melalui sistem ini, hewan dapat
diklasifikasikan baik secara morfologi maupun fisiologi.
Salah
satu dasar pengklasifikasian hewan yaitu bertulang belakang atau tidak
bertulang belakang, atau biasa disebut vertebrata atau invertebrata.
Ada
sekitar 50.000 jenis hewan vertebrata (bertulang belakang) yang diketahui
sampai saat ini. Mereka hidup di semua lingkungan biologi baik di daratan, air
laut, air tawar, maupun di udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam
tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang
umumnya memiliki kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen.
Hewan bertulang belakang yang hidup di air biasanya tidak mempunyai leher.
Salah
satu hewan yang bertulang belakang atau vertebrata adalah katak dari kelas
ampibia atau dapat hidup di dua alam yaitu, di daratan dan di perairan. Katak
juga merupakan hewan berdarah dingin, yaitu suhu tubuhnya dapat berubah-ubah
sesuai dengan suhu tempat tinggalnya. Tubuh katak terdiri dari berbagai organ
tubuh, yaitu organ-organ yang tersusun dan bekerja sama untuk melakukan fungsi
yang lebih tinggi dalam membentuk suatu sistem organ. Sistem organ itu adalah
sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem eksresi,
dan sistem reproduksi. Untuk mengetahui lenih jauh mengenai sistem organ pada
katak maka dilakukan praktikum ini yang dimana melalui praktikum ini akan
dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh katak sawah (Rana Cancarivora) sehingga kita mampu melihat gambaran umum
organ-organ utama pada hewan vertebrata secara langsung.
B.
Tujuan
Praktikum
Mahasiswa
dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan organ
lain pada suatu sistem organ.
C.
Manfaat
Praktikum
Mahasiswa
dapat mengetahui organ-organ pada katak dan hubungannya terhadap sistem organ.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ
tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi
membentuk system organ. Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum
organ-organ utama pada hewan vertebrata (Tim penyusun, 2012).
Kelas Amphibia umumnya hidup di dua
tempat, yaitu darat dan air selama metamorfosisnya.
Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri
khusus lainnya, yaitu :
1. Berkulit licin tidak bersisik
2. Menggunakan energi lingkungannya untuk
mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
3. Fertilisasi secara eksternal di air tau tempat
lembab
4. Menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang
tidak bercangkang
Tidak semua jenis Amphibia hidup di
dua tempat kehidupan.Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya
hidup di air dan ada yang hanya di darat.Namun habitatnya secara keseluruhan
dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan
tropis.Amphibia terdiri dari tiga ordo, yaitu Anura, Urodela, dan Apoda
(Randuk, 2008).
Pengamatan
anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk.
Kedudukan dan hubungannya dengan organ lain. Yang akan diamati dalam praktikum
ini adalah sistem pencernaan, peredaran darah, pernapasan, ekskresi dan
reproduksi (Tim Penyusun, 2012).
Katak
merupakan salah satu kelas amphibi yang memiliki panjang mulai dari 3,5 cm
sampai dengan 90 cm. Amphibi merupakan vertebrata yang hidup di dua alam, yaitu
di darat dan di air (Radiopoetro, 1996).
Sistem
ekskresi pada katak disebut suatu sistem gabungan karena masing-masing sistem
masih bergabung pada kloaka sebagai muara bersama baik untuk sistem sekresi
maupun untuk sistem reproduksi. Sistem ekskresi sebagai sistem pembuangan
zat-zat yang tidak berguna yang dilakukan oleh kulit, paru-paru, dan yang
dikeluarkan oleh hati, yaitu berupa empedu
(Saktiono, 1989).
sistem peredaran darah pada katak
adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda, darah
melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya. Pertama darah dari
jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh
tubuh menuju jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak
terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan, dan ventrikel. Diantara
atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah dari ventrikel
mengalir kembali ke atrium. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi
di paru-paru. CO2 dilepaskan dan diikat O2. Tetapi di
ventrikel terjadi perncampuran CO2dan O2 yang terjadi di
dalam darah (Kmball, 1991).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Hari/ Tanggal : Selasa,27
November 2012
Jam : 13.30 s/d 14.50 WITA
Tempat :
Laboratorium Biologi FMIPA UNM
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Botol
Pembunuh
b. Baki
bedah
c. Papan
seksi
d. Alat
bedah
1) Gunting
2) Sedotan
minuman
3) Pinset
4) Jarum
5) Skalpel
6) Botol
pembius
2. Bahan
a. Katak
Sawah (Rana cancarivora)
b. Kapas
c. Kloroform/
Eter (pembius)
C.
Cara
Kerja
1. Pengamatan
luar
a. Mematikan
Katak
Mengambil
segumpal kapas, basahi dengan kloroform/ eter, lalu memasukkannya ke dalam
botol pembunuh, memasukkan katak dengan segera ke dalam botol tersebut. Menutup
rapat botol dan membiarkannya sampai katak mati.
b. Mengeluarkan
katak yang sudah tidak bergerak dan meletakkannya di atas baki bedah.
Membiarkan kapas dalam botol dan menutupnya dengan rapat.
c. Mengamati
bagian luar katak
1) Mata,
kelopak dan selaput tidur
2) Lubang
hidung luar
3) Tympanum,
selaput pendengar
4) Celah
mulut
5) Tungkai
depan
a) Lengan
atas (branchium)
b) Lengan
bawah (ante branchium)
c) Telapak
(manus)
d) Jari-jari
(digiti)
6) Tungkai
belakang
a) Paha
(femur)
b) Betis
(crus)
c) Telapak
bersatu (pes)
d) Jari-jari
selaput renang
7) Kloaka
8) Meraba
permukaan kulit dan memperhatikan warnanya
d. Menggambar
dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian tersebut yang telah digambar.
2. Pembedahan
a. Meletakkan
katak pada punggunya di atas baki bedah. Memaku keempat kakinya dengan jarum
pada lilin, sehingga tidak mudha goyang.
b. Dengan
pinset, menjepit secara membujur kulit bagian perut dekat paha. Mengangkat
sedikit, lalu menggunting secara melintang kulit di bawah pinset. Sehingga
terbentuk celah pada kulit perut.
c. Melalui
celah kulit itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul dan menggunting kulit kea
rah kepala sampai gunting tertumbuk. Membalik ke celah tadi, menggunting ke
arah pangkal ke dua paha.
d. Menggunting
kulit kea rah kiri dan kanan, sehingga kulit perut tersingkap. Memeriksa
perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada bagian tertentu kulit melekat
pada otot sehingga terbentuk kantong (saccus).
e. Memperhatikan
pula bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut
(linea alba).
f. Menjepit
dengan pinset otot perut di samping linea alba menggunting secara melintang,
sehingga terbentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah
otot perut dan mulai menggunting kea rah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan
pengguntingan sampai pangkal paha.
g. Menyingkap
jaringan otot perut ke samping kiri dan kanan, sehingga terbuka rongga perut
dan tampak jeroan.
3. Pengamatan
sistem pencernaan
a. Membuka
celah mulut dengan skalpel dan pinset sehingga rongga mulut terbuka. Mengamati
bentuk gigi, raba dengan jari gerigi pada rahang atas dan gigi vomer pada
langit-langit.
b. Dengan
pinset menarik lidahnya keluar, mengamati bentuk dan perlekatannya.
c. Melanjutkan
pengamatan rongga perut yang berisi jeroan. Mengamati bentuk dan warnanya.
1) Hati
sebelah kanan, berapa lobus, mencari kantong empedu, mengamati warnanya.
2) Lambung
di sebelah kiri hati, mengangkatnya sedikit akan tampak duodenum dan pankreas.
3) Merunut
terus usus halus sampai usus tebal. Memperhatikan pertemuannya.
4) Rektum
yang belok ke kloaka.
4. Mengamati
sistem peredaran darah
a. Arah
kepala dari hati, tampak jantung dengan selaput.
b. Menusuk
selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung skalpel sampai pecah.
Mengamati bentuk dan bagian:
1) Bilik
(ventrikel)
2) Serambi
(atrium) kiri dan kanan
3) Pembuluh
nadi utaman(truncus arterious) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang
menjadi dua aorta (kiri dan kanan).
c. Menggambar
bagian jantung dan memberi nama bagian tersebut diatas (tugas gambar 3)
5. Mengamati
sistem pernapasan
a. Memperhatikan
bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung. Tersebul bagian paru-paru.
b. Melepaskan
jantung dengan gunting, sehingga tampak batang tenggorokan (trakea).
c. Membuat
gambar bagian pernapasan
6. Mengamati
sistem ekskresi dan reproduksi (urogenital)
a. Melepaskan
organ-organ pencernaan, mulai dari lambung hingga rectum, serta mesenterium
(jaringan ikat) yang memegangnya.
b. Akan
tampak sepasang ginjal lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut.
Selanjutnya mengamati:
1) Ginjal
dengan kelenjar adrenal
2) Badan
lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
3) Saluran
ginjal dari ginjal sampai kantung kemih.
c. Pada
katak jantan ureter ini disebut juga duktus urospermaticus. Testis terletak di
sebelah atas ginjal bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjal melalui vasa
deferensia.
d. Pada
katak betina ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Mengangkat sedikit
ovarium, akan tampak oviduk berupa saluran berkelok-kelok putih. Bermuara pada
kloaka. Sedang ujungnya berupa cororng (ostium) ada di dekat jantung.
e. Membuat
gambar saluran urogenitalia dan memberi nama bagian-bagian tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
pengamatan
1. Bagian
morfologi katak
![]() |
|
Keterangan :
1.
Hidung luar
(Neras
eksternal)
2.
Jari tungkai depan
3.
Mata (orbita)
4.
Mulut (Cevumoris)
5.
Lengan bawah (Branchium)
6.
Lengan atas (Antebranchiu)
7.
Linea alba
8.
Tympanum
9.
Jembatan varol
10.
Paha (Temus)
11.
Kloaka
12.
Betis (Crus)
13.
Selaput renang
Jari tungkai bawah
|
2. Struktur
Anatomi
![]() |
|
Keterangan :
1.
Trakea
2.
Jantung (cor)
3.
Paru-paru (pulmo)
4.
Hati (hepar)
5.
Usus (intestinum)
6.
Ventrikulus
7.
Telur
8.
Rektum
|
3. Rongga
mulut
![]() |
|
Keterangan :
1.
Gigi maksilaris
2.
Pelupuk mata atas
3.
Nares interna
4.
Lidah (ligna)
|
4. Sistem
pernafasan
![]() |
|
Keterangan :
1.
Faring
2.
Laring
3.
Trakea
4.
Bronkus
5.
Bronkiolus
|
5. Sistem
pencernaan
![]() |
|
Keterangan :
1.
Esophagus
2.
Empedu
(Ferica felea)
3.
Hati (Hepar)
4.
Pangkreatikus
5.
Ventrikulus
6.
Intestinum
7.
Rectum
8.
Kloaka
|
6. Sistem
peredaran darah
![]() |
|
Keterangan :
1.
Aorta kiri
2.
Aorta kanan
3.
Vena pulmonalis
4.
Atrium kanan
5.
Atrium kiri
6.
Sinus venosus
7.
Vena
8.
ventrikel
|
7. Sistem
Urogenitalia Jantan
![]() |
|
Keterangan :
1.
Badan lemak
2.
Tetis
3.
Vasa deferensia
4.
Ureter
5.
Bledder
6.
Kloaka
|
8. Sistem
Urogenitalia Betina
![]() |
|
Keterangan :
1.
Badan lemak
2.
Ovarium
3.
Ovum
4.
Ureter
5.
Bledder
6.
kloaka
|
B.
Pembahasan
1. Morfologi
Katak
Tubuh
katak terdiri dari kepala dan tubuh. Kulit katak selalu basah karena adanya
sekresi kelenjar mucus, yang banyak terdapat pada kulitnya. Kulitnya juga
berfungsi untuk menghisap air karena katak tidak minum.
Pada
bagian kepala ditemukan :
a. Mulut,
terletak paling ujung anterior kepala. Bentuknya melebar, dibatasi oleh rahang bawah yang tidak bergigi
dan rahang atas bergigi kecil yang disebut vomer.
b. Lubang
hidung luar sepasang yang terletak di ujung depan langit-langit.
c. Sepasang
mata, untuk melihat.
d. Kelopak
mata berupa kulit yang yang tidak bergerak.
e. Selaput
tidur, berupa selaput tipis dan bening yang membantu katak melihat dalam air.
f. Tympanum,
selaput pendengaran di bagian pinggirnya disokong oleh suatu cincin rawan yang
dinamakan orulus tympani.
Pada bagian badannya
terdapat :
a. Tungkai
depan yang terdiri dari branchium, ante branchium dan manus. Pada manus
terdapat empat buah digiti.
b. Tungkai
belakang juga terdiri dari 3 ruas yaitu femur, crus dan pes. Pada pes terdapat
lima digiti dengan selaput renang diantara digiti.
2. Sistem
Pencernaan
Organ-organ
penyusunnya berupa:
a. Cavum
iris atau celah mulut, makanan masuk melalui oesophagus yang mendorong makanan
masuk ke dalam ventriculus yang berfungsi sebagai gudang pencernaan.
b. Lambung,
letaknya agak ke kiri dari rongga tubuh dan berdinding tebal.
c. Doedenum,
merupakan permulaan usus halus.
d. Kloaka,
terletak paling bawah, merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan dan
urogenital.
Terdapat
pula kelenjar pencernaan berupa :
a. Hati,
terdiri dari tiga lubus dan bilus.
b. Pankreas,
sebagai kelenjar ekstrim yang menghasilkan enzim protease, karbohidrase dan
lipase.
3. Sistem
Pernapasan
Paru-paru katak terdiri atas dua saku
elsatis yang berisi lipatan yang membentuk kamar-kamar kecil yang disebut
alveolus yang masing-masing diliputi pembuluh kapiler.
4. Sistem
Peredaran Darah
Jantung terdiri dari tiga ruang berupa
dua atrium dan satu ventrikel. Ventrikelnya berdinding tebal memompa darah ke
saluran bercabang yang disebut arteri pulmo kutaneus.
Sistem peredaran darah katak adalah tipe
tertutup. Namun, jantung katak memiliki 3 kamar. Ada 2 atrium dan 1 ventrikel.
Di jantung terdapat katup disebut katup spiral yang mengarahkan aliran darah.
Ini berfungsi untuk mencegah terdeoksigenasi oksigen dan darah dari
pencampuran.
Darah dari paru-paru dan kulit kembali ke atrium
kiri, sementara darah dari tubuh masuk ke atrium lain. Sebuah faktor yang
menarik dalam katak adalah bahwa kulit juga berperan dalam pertukaran gas.
Jadi, atrium kiri menerima darah yang mengandung oksigen, sedangkan yang kanan
terdeoksigenasi menerima darah. Dari sana, darah dilewatkan ke dalam ventrikel
tunggal.
Darah dari ventrikel dipompa ke aorta bercabang.
Untuk lebih spesifik, darah dari atrium kiri dikirim ke kepala dan otak melalui
arteri karotis. Darah ini relatif murni dan oksigen. Arteri yang
coeliacomesenteric perpecahan ke celiac arteri, yang membawa darah ke lambung
dan pankreas, dan mesenterika arteri, yang membawa darah ke usus dan limpa.
Iliaka arteri mengirim darah ke kaki.
Terdeoksigenasi darah dari atrium kanan dikirim ke
kulit dan paru-paru menjadi oksigen melalui pulmocutaneous arteri. Meskipun
darah yang melewati lengkungan aorta akan dicampur, itu masih cukup untuk
memasok oksigen ke seluruh tubuh. Kava posterior mendapat darah dari ginjal, hati
dan organ reproduksi. Terdeoksigenasi darah dari tungkai belakang mengalir ke
pembuluh darah panggul. Vena abdomen ventral terdeoksigenasi mendapat darah
dari dinding tubuh dan kandung kemih.
5. Sistem
Urogenital (Sistem Reproduksi dan Sistem Ekskresi)
Gabungan
dari sistem ekskresi dari sistem reproduksi. Pada katak jantangterdapat testis
di sebelah atas ginjal bentuk oval dengan warna keputihan. Pada katak betina
terdapat ovarium yang diikatkan oleh penggantung mesovarium dan terdapat
oviduk, berupa saluran berkelok-kelok.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Katak
sawah (Rana cancarivora) merupakan
salah satu hewan vertebrata yang memiliki organ tubuh sudah lengkap. Organ yang
berperan dalam sistem pencernaan katak antara lain : mulut (Rima oris), rongga mulut (Cavum oris),
esofagus (kerongkongan), hati (hevar),
lambung (gaster), usus halus, usus
besar, Vesica valea, pankreas, dan
kloaka. Sistem peredaran darah pada katak adalah sistem peredaran darah ganda
dan tertutup. Organ-organnya yang berperan yaitu jantung dengan dua serambi dan
satu bilik. Katak bernapas sengan kulit dan paru-paru. Organ yang berperan
sebagai organ urogenitalia pada katak jantan adalah testis ada sepasang, dan
pada betina adalah ovarium ada sepasang. Masing-masing organ memiliki warna
tersendiri yang membedakannya dengan organ lain. Organ-organ katak saling
berdekatan satu sama lain dan memiliki fungsi tersendiri.
B.
Saran
Pada
praktikum ini, diperlukan ketelitian mata dalam melihat hasil pengamatan dan
kelincahan kita dalam mengoperasikan alat, selain itu perlu adanya perhatian
dalam masalah kebersihan lab maupun sarana dan prasarananya.
DAFTAR
PUSTAKA
Kimball,
J.W. 1991. Biologi. Jakarta:
Erlangga.
Radiopoertro.
1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Randuk , Febrian. 2008. Mengenal Vertebrata. http://gurungeblog.wordpress.com
diakses pada hari Jumat tanggal 16 November 2012
Saktiono.
1989. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Tim Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar.
Jurusan Biologi
FMIPA
UNM.
LAMPIRAN
F. Pertanyaan
1. Mengapa
katak digolongkan ke dalam kelas amphibi ?
2. Mengapa
warna katak mudah berubah-ubah ? Faktor apakah yang biasa perubahan itu ?
3. Dimanakah
melekat pangkal lidah katak ? Apakah manfaat bagi katak dengan melekatkan lidah
seperti itu ?
4. Hati
dan pankreas bukan saluran pencernaan, tetapi masuk dalam sistem pencernaan.
Mengapa demikian ?
5. Apa
sebabnya katak tidak dapat melakukan pernafasan perut ? Bagaimanakah cara katak
menarik dan mengeluarkan napas ?
6. Jelaskan
mengapa dikatakan darah bersih dan darah kotor dalam jantung katak bercampur
ketika meninggalkan jantung ?
7. Pada
katak terjadi fertilisasi internal atau eksternal ? jelaskan mengapa demikian !
Jawaban
1. Katak
digolongkan dalam kelas amphibi karena katak dapat hidup di dua tempat yaitu di
air dan di darat.
2. Perubahan
warna kulit pada katak adalah pengaruh kondisi luar dan dalam tubuh. Dimana
kondisi luar yang dimaksud adalah suhu dan cahaya sedangkan kondisi dalam yang
dimaksud adalah hormone epiphysis dan heposis.
3. Pangkal
lidah katak terdapat pada pangkal rahang bawah dan ujungnya melipat kearah
belakang dengan pelekatan semacam itu, lidah katak mudah dijulurkan sehingga
membantu dalam penangkapan mangsa.
4. Hati
dan pankreas, bukan saluran pencernaan tetapi termasuk dalam sistem penceranaan
karena kedua organ ini berperan penting dalam proses pencernaan. Hati merupakan
kalenjar pencernaan yang berfungsi sebagai tempat pembuatan cairan empedu
sedangkan pankreas merupakan organ yang menghasilkan enzim pencernaan.
5. Katak
tidak dapat melakukan pernapasan perut karena katak tidak memiliki diafragma.
Pada katak, menarik dan mengeluarkan napas diatur oleh otot-otot perut.
6. Darah
kotor dan darah bersih pada katak bercampur karena jantung katak hanya
mempunyai satu bilik sehingga darah bercampur saat dari antrium.
7. Pada
katak terjadi fertilisasi eksternal karena pembuahannya terjadi diluar tubuh
katak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar