HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan Lengkap
Praktikum Biologi Umum dengan Judul “pengenalan
dan cara penggunaan mikroskop” disusun oleh:
Nama : Kurnia.s
NIM : 1213140004
Kelas : Kimia Sains
Kelompok : VI (enam)
Telah diperiksakan dan dikonsultasikan kepada
asisten/koordinator asisten maka dinyatakan diterima
Makassar, Oktober
2012
Koordinator Asisten Asisten
Muh.
Riswan Ramli Andi Asriani Nuraini Ulfah
081 404 0 38 NIM
101414049
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Andi Rahmat Saleh S.pd M.pd
NIP.19720613
199802 2 001
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Mikroskop , mikroskop elektron dan mikroskop
optic. Pada mikroskop banyak bagian-bagian yang harus diketahui
dan diperhatikan oleh para praktikan agar dapat memakai mikroskop tersebut
dengan benar agar tidak terjadi kerusakan pada mikroskop yang akan dipakai
tersebut.
Mikroskop merupakan
alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan pengamatan dan penelitian
karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda
yang sangat kecil. Dengan adanya mikroskop akan lebih mudah jika kita akan
melakukan praktikum, maka dari itu perlu adanya upaya untuk kita mempelajari
bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
Mikroskop membantu kita melihat
benda yang berdiameter 0,1 mm, misalnya sel, jaringan dan berbagai organisme
kecil lainnya. Oleh karena itu,dalam penelitian khususnya dalam penelitian
benda-benda kecil, mikroskop sangat di butuhkan. Sebagai generasi muda, kita
dituntut untuk mampu mengoperasikan mikroskop agar kelak kita dapat mengungkap
rahasia kehidupan khususnya yang berhubungan dengan benda-benda berukuran kecil
bahkan yang berukuran sangat kecil.
Kita
ingin mengamati suatu organisme melalui suatu mikroskop,maka kita harus
mengetahui komponen-komponen dalam mikroskop serta fungsi masing-masing dari
komponen-komponen tersebut dan mengetahui cara penggunaannya agar kita tidak
mengalami masalah dalam melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
Misalnya, kesulitan dalam melihat objek pada mikroskop dan kita dapat
menggunakan mikroskop tanpa merusaknya. Selain itu, kita juga harus mengetahui
bagaimana proses
B.
Tujuan
Mahasisawa terampil menggunakan mikroskop biologi
dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
C.
Manfaat
Mahasiswa
dapat mengetahui cara penggunaan mikroskop dengan baik, sehingga pada praktikum
selanjutnya tidak melakukan kesalahan dan mengetahui struktur dan fungsi objek
yang diamati.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Sejarah
ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang
memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664
Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang
pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop
amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723),
menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop
tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme (Kusnadi, 2003).
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya
pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa
kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya
urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat
dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah
(Campbell, 2000).
Lensa okuler
adalah lensa mikroskop yang terdapat pada bagian ujung atas tabung, berdekatan
dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif. Pembesaran bayangan yang terbentuk berkisar
4–25x lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada
objek yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan didapat daya
pisah maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang
bermanfaat jika daya pisah maksimal dua benda akan tampak menjadi satu.
Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik (Nono, 2001).
Mikroskop harus dibersihkan kemudian disimpan
setelah dipakai. Badan mikroskop di bersihkan dengan kain flannel yang bersih
dan lensa-lensa mikroskop dibersihkan dengan kertas lensa atau kertas biasa.
Lensa objektif di atur sedemikian rupa agar tidak bersentuhan dengan meja
sediaan lalu tubus diturunkan serendah-rendahnya dan lengan dalam keadaan tegak
(Tim pengajar, 2010).
Lensa objektif berperan dalam pembentukan
bayangan pertama. Lensa ini menerangi struktur dan bagian renik yang akan terlihat
pada bayangan akhir. Ciri penting lensa objektif adalah memperbesar bayangan
objek dan mempunyai nilai apenture. Nilai apenture adalah ukuran daya pisah
suatu lensa objektif yang akan menentukan spesimen, sehingga mampu menunjukkan
struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah (Campbell,
2000).
Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani
yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan.
Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop
yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa
okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu
bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik dan diperbesar terhadap
posisi benda mula-mula (Anonim, 2012).
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang
pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik
yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar
dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut (Anonim
2012)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Waktu : Pukul 16.00-18.30
WITA
Hari/tanggal : Selasa/ 30 Oktober 2012
Tempat Praktikum : Laboratorium Biologi FMIPA UNM lantai
III
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
yang disediakan oleh laboratorium
a.
Mikroskop Biologi
b.
Kotak peralatan yang berisi:
1)
Kaca benda
2)
Kaca penutup
3)
Cawan petri
4)
Pinset
5)
Pipet tangan
6)
Pisau silet
2. Alat
yang disediakan mahasiswa
a.
Silet baru
b.
Kain planel baru
c.
Lap katun
d.
Tusuk gigi
3. Bahan
yang disediakan oleh laboratorium
a.
Air suling
b.
Kertas saring atau kertas hisap
c.
Kapas atau kapuk
4. Bahan
yang disediakan mahasiswa
a.
Daun waru (hibiscus tiliceus)
b.
Daun labu (cucurbita moschata)
c.
Bawang merah (allium cepa)
C.
Cara
kerja
1. Menyiapkan
mikroskop
a.
Meletakkan
mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan pratikan.
b.
Membersihkan
badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan
kain selain kain planel.
c.
Membuka
kotak peralatan, keluarkan cawan patri yang berisi kaca benda dan kaca penutup.
Bersihkan kaca benda dengan kain katun atau kertas saring.
d.
Di
atas meja pratikan hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku
penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada
tempat yang lain yang sudah disediakan.
2.
Mengatur
masuknya cahaya ke dalam dalam tubus
a.
Memperhatikan
keadaan ruang praktikum praktikan, darimana arah datangnya cahaya yang lebih
terang (dari depan, kiri, atau kanan). Arahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut. Buka diafragma atau putar
lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki kondensor diatur
posisinya mendekati meja sediaann dan gunakan cermin datar. Untuk mikroskop
tanpa kondensor gunakan cermin cekung.
b.
Mengatur
posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan
sampai bunyi klik.
c.
Menurunkan
tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10mm atau tubus turun
maksimal.
d.
Meneroponglah
lewat okuler dengan mata kiri tanpa
memicingkan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih. Jika terangnya
tidak merata, gerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau silau,
persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur
berarti kurang cahaya yang masuk, bukalah diaphragm dan gunakan lubang lebih
besar pada lempeng.
e.
Mikroskop
siap dipakai mengamati sediaan.
3. Cara mengatur jarak lensa dengan
sediaan
a.
Dengan
tangan putarlah pengatur kasar atau makrometer kea rah empu jari, tubus turun,
jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, lakukan sebaliknya.
b.
Memasang
kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa
sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, jepit kaca benda
dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
c.
Memperhatikan
jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu besar,
putar makrometer untuk menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung
objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
d.
Meneroponglah
lewat okuler sambil tangan memutar makrometer dengan menaikkan tubus
perlahan-lahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan.
e.
Periksa
okuler dan objektif, hitunglah pembesaran bayangan yang praktikan lihat.
f.
Kalau
sudah diamati, preparat dikeluarkan.
4. Membuat preparat sederhana
Mengamati serat kapas
a.
Ambil
kaca benda yang sudah dibersihkan, pegang serata mungkin.
b.
Tetesi
air atau air suling satu tetes di tengah-tengah.
c.
Dengan
pinset, cabut satu kerat bahan dan letakkan di tengah tetesan air.
d.
Tangan
praktikan yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari dengan telunjuk
pada sisi atau pimggir yang berlawanan.
e.
Sisi
dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat tetesan air dengan
kemiringan 45° kemudian lepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan
air yang merembes di tepi kaca diserap dengan kertas saring.
f.
Pasang
preparat buatan praktikan pada meja sediaan dan amati seperti langkah 3.2.,
3.3., 3.4., dan 3.5.
5.
Mengamati
perbesaran
a.
Apabila
pengamatan 4.6 sudah berhasil, bayangan yang Nampak akan dibesarkan lagi.
Posisi preparat atau tubus jangan disentuh.
b.
Putar
sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus
pada meja sediaan sampai terdengar bunyi klik.
c.
Teroponglah
sambil memutar micrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar. Amati
bayangan yang ada !
d.
Jika
gagal menemukan bayangan yang lebih besar, naikkan tubus dengan memutar
makrometer berlawanan arah empu jari. Putar kembali revolver untuk mendapatkan
posisi lensa objektif lemah pada posisi semula. Tanpa mengubah posisi preparat,
lakukankembali perlakuan 3.3,3.4, 3.5, lanjut ke 5.1, 5.2, 5.3, sampai berhasil.
e.
Apabila
praktikan akan mengamati bahan yang lain, maka naikkan tubus. Keluarkan
preparat yang sudah diamati dan bersihkan kaca benda dan kaca penutup.
f.
Buat
sediaan baru sesuai langkah 4.1, sampai dengan 4..6.
g.
Pada
akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut;
1)
Preparat
tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan, harus dikeluarkan.
2)
Preparat
basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca
penutup). Simpan dalam cawan petri dan masukkan ke dalam kotak perlengkapan.
3)
Bersihkan
badan mikroskop dengan kain planel. Tubus diturunkan serendah mungkin.
4)
Simpan
mikroskop dalam kotak mikroskop.
5)
Semua
peralatan yang telah dipakai dibersihkan dengan lap katun dan disimpan dalam
kotaknya.
6)
Peralatan
praktikan sendiri, disimpan sendiri untuk dipakai kegiatan berikutnya.
7)
Sisa
bahan yang tidak digunakan lagi dibuang di tempat sampah yang tersedia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil pengamatan
|
|
1. Adam
hawa (Rheo discolor)
|
|
|
2. Daun
waru ( Hibiscus tiliaiceus)
|
|
|
3. Bawang
merah (Allium cepa)
|
|
|
4. Daun
Labu (Cucurbita moschata)
|
|
|
a. Pembahasan
Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya :
1. Kaki : menyangga / mencopang
mikroskop
2. Lengan : sebagai pegangan mikroskop
3. Meja mikroskop : untuk meletakkan
objek
4. Pegangan sedia : untuk melapisi kaca
yang melapisi objek
5. Cermin : untuk mencari cahaya
6. Kondensor : mengumpulkan cahaya yang
masuk.
7. Diafragma : mengatur banyak
sedikiynya cahaya.
8. Tabung (tubus) : mengatur fokus dan
menghubungkan lensa okuler dan objektif.
9. Revolver : mengatur pembesaran lensa
objektif.
10. Lensa objektif : membentuk bayangan
nyata, terbalik, dan diperbesar.
11. Lensa okuler : membentuk bayangan
maya, tegak, dan diperbesar.
12. Makrometer : menaik turunkan tabung
mikroskop secrara cepat.
13. Mikrometer : menaik turunkan tabung
mikroskop secara lambat.
Selain mengetahui bagian-bagian
mikroskop dan fungsinya,kita juga harus mengetahui bagaimana cara
mengoperasikan mikroskop tersebut mulai dari mengambil mikroskop dari ruang
alat sampai menyimpannya kembali. Pada saat mengambil mikroskop dari ruang
alat,mikroskop harus diangkat dengan kedua tangan yaitu tangan kanan memegang
lengan mikroskop dan tangan kiri untuk menyangga kaki mikroskop.
Sebelum melakukan praktikum,mikroskop terlebih
dahulu di bersihkan. Badan mikroskop di bersihkan dengan menggunakan kain
flannel yang bersih. Lensa-lensa mikroskop di bersihkan dari air,minyak,debu
dengan menghapusnya dengan kertas biasa atau dengan kertas lensa yang bersih.
Setelah bersih, mikroskop siap di gunakan untuk praktikum.
Langkah
selanjutnya yang dilakukan setelah membersihkan mikroskop yaitu menyiapkan
preparat. Dalam praktikum ini preparat yang di buat menggunakan bahan daun labu
(Cucurbita meschota), daun adam hawa
(Rhoedis color), bawang merah (Alium cepa) dan daun waru (Hibiscus tiliaceus).
Pembuatan
preparat misalnya yang menggunakan bahan daun labu (Cucurbita meschota) ,tulang daun labu diiris setipis mungkin
kemudian diletakkan di atas kaca benda. Setelah itu ditetesi aquades kemudian
di tutup dengan kaca penutup. Cara menutupnya yaitu dengan memposisikan kaca
penutup 45̊ terhadap kaca benda dan dirobohkan secara perlahan-lahan. Perlakuan
tersebut bertujuan agar tidak terdapat gelembung pada medium. Air yang merembes
keluar, di serap dengan tissue atau kertas serap. Preparat siap untuk diamati.
Sebelum
meletakkan preparat tersebut di atas meja sediaan,terlebih dahulu mencari
cahaya untuk mikroskop. Pencarian cahaya dilakukan dengan menggerakkan cermin
yang terletak di bawah kondensor, mengatur diafragma dan kondensornya. Setelah
pencarian cahaya telah berhasil, preparat diletakkan di atas meja sediaan
sedemikian rupa hingga preparat berada tepat di tengah lubang meja sediaan dan
kaca benda di jepit dengan sengkeling agar tidak goyang. Dalam mengamati
preparat,yang perlu di perhatikan yaitu jarak antara lensa objektif dengan kaca
benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, tangan memutar makrometer
menurunkan tubus sambil di lihat dari samping ujung objektif mendekati kaca
benda sampai maksimum 5-10 mm. Setelah itu, kita mulai meneropong lewat lensa
okuler untuk melihat apakah sudah ada bayangan benda yang telah ditemukan atau
belum. Kita mulai mengamati dengan menggunakan pembeasaran objektif yang paling
lemah. Apabila belum ada muncul bayangan, maka kita memutar makrometer untuk
menikkan tubus secara perlahan-lahan. Apabila belum juga di temukan bayangan
berarti telah terlewatkan. Kita mengulangi lagi mengatur jarak antar lensa
objektif dengan meja sediaan. Apabila telah muncul bayangan tapi masih kabur,
maka kita meneropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai
bayangan jelas garis atau batas-batasannya. Setelah itu, kita menggambar apa
yang kita lihat melalui lensa okuler di lembar pengamatan.Setelah
menggambarnya, kita dapat menggantinya dengan preparat lain dengan terlebih
dahulu membersihkan kaca benda yang telah dipakai dengan kain halus. Dimana
cara kerjanya itu sama seperti apa yang telah kita lakukan pada saat membuati
preparat daun labu.
Hal
terakhir yang dilakukan setelah pengamatan preparat selesai yaitu, membersihkan
mikroskop dan menyimpannya kembali. Cara membersihkannya yaitu badan
mikroskop dibersihkan dengan kain
flannel bersih dan lensanya di bersihkan dengan kertas biasa atau kain halus.
Sebelum di simpan, kita mengeluarkan preparat dari meja sediaan. Kedudukan
lensa objektif di atur sedemikian rupa sehingga terhindar dari tabrakan dengan
meja sediaan. Tubus diturunkan serendah-rendahnya dan lengan dalam keadaan
tegak. Setelah itu, mikroskop siap untuk disimpan kembali dalam lemari khusus
yang telah dilengkapi dengan lampu pijar atau yang telah yang terdapat silica
gel di dalamnya.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pengamatan yang telah praktikan lakukan tentang cara menggunakan mikroskop,
saya dapat menarik suatu kesimpulan yaitu Mikroskop merupakan
alat yang digunakan untuk melihat benda dengan ukuran yang sangat kecil.
Mikroskop pada dasarnya memiliki dua komponen utama yaitu komponen optik dan
mekanik yang masing-masing memiliki fungsi dan cara penggunaannya yang
berbeda-beda.
B.
Saran
Saran
untuk praktikum selanjutnya, agar waktu pembuatan laporan praktikum dapat
diperpanjang lagi agar praktikan dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. The
Origins of History. From http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2012/04/asal-usul-sejarah-mikroskop-dan.html, 27 Oktober 2012
Anonim, 2012. Microscope Parts and Functions.
From http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya,
27 Oktober 2012
Champbell,
Neil A., Recee, Jane B., & Mitchell, Lewrencee G. (2000). Biology. Jakarta : Erlangga
Kusnadi(2003).The Story Of Microscope. From http://worldofhistories.blogspot.com/2011/11/sejarah-ditemukannya-mikroskop-sejalan.html,
27 Oktober 2012
Sutarno,
Nono. 2001. General Advanced Biology 1.
Makassar : Open University Publishing Centre.
Tim
pengajar. 2010. Penuntun Praktikum
Biologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Lampiran
Soal
1. Tulis
nama bagian optik dari mikroskop!
2. Tulis
nama bagian mekanik dari mikroskop!
3. Kalau
bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri depan,kearah manakah kaca benda/
sediaan harus digeser? Mengapa demikian?
4. Tulis
pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain atau kertas
biasa/kasar!
Jawaban
1. Bagian
optik dari mikroskop yaitu lensa okuler,lensa objektif,kondensor dan cermin
2. Bagian
mekanik dari mikroskop yaitu kaki dan lengan mikroskop,diafragma,meja
objek,makrometer,micrometer,penjepit kaca objek,revolver,tubus,penggerak
mekanis.
3. Kalau
bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri maka kaca benda digeser ke kanan
dan jika bayangan dalam medan pandang digeser ke depan maka kaca benda digeser
ke belakang. Karena pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti bayangan sementara,semu,terbalik dan lebih diperbesar.
4. Pengaruh
negatif terhadap mikroskop apabila lensa digosok dengan kain atau kertas
biasa/kasar yaitu membuat lensa tergores dan adanya goresan tersebut mengganggu
pengamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar