Rabu, 12 Juni 2013

pengenalan dan cara penggunaan mikroskop



HALAMAN PENGESAHAN


Laporan Lengkap Praktikum Biologi Umum dengan Judul “pengenalan dan cara penggunaan mikroskop” disusun oleh:
Nama                             : Kurnia.s
NIM                               : 1213140004
Kelas                              : Kimia Sains
Kelompok                      : VI (enam)
          Telah diperiksakan dan dikonsultasikan kepada asisten/koordinator asisten maka dinyatakan diterima

Makassar,     Oktober  2012

 Koordinator Asisten                                                         Asisten

     
         Muh. Riswan Ramli                                            Andi Asriani Nuraini Ulfah
         081 404 0 38                                                           NIM 101414049
                                    
                                   Mengetahui,
     Dosen Penanggung Jawab Praktikum                             

Andi Rahmat Saleh S.pd M.pd
 NIP.19720613 199802 2 001



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Mikroskop , mikroskop elektron dan mikroskop optic.  Pada mikroskop banyak bagian-bagian yang harus diketahui dan diperhatikan oleh para praktikan agar dapat memakai mikroskop tersebut dengan benar agar tidak terjadi kerusakan pada mikroskop yang akan dipakai tersebut.
Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Dengan adanya mikroskop akan lebih mudah jika kita akan melakukan praktikum, maka dari itu perlu adanya upaya untuk kita mempelajari bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.
Mikroskop membantu kita melihat benda yang berdiameter 0,1 mm, misalnya sel, jaringan dan berbagai organisme kecil lainnya. Oleh karena itu,dalam penelitian khususnya dalam penelitian benda-benda kecil, mikroskop sangat di butuhkan. Sebagai generasi muda, kita dituntut untuk mampu mengoperasikan mikroskop agar kelak kita dapat mengungkap rahasia kehidupan khususnya yang berhubungan dengan benda-benda berukuran kecil bahkan yang berukuran sangat kecil.
Kita ingin mengamati suatu organisme melalui suatu mikroskop,maka kita harus mengetahui komponen-komponen dalam mikroskop serta fungsi masing-masing dari komponen-komponen tersebut dan mengetahui cara penggunaannya agar kita tidak mengalami masalah dalam melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Misalnya, kesulitan dalam melihat objek pada mikroskop dan kita dapat menggunakan mikroskop tanpa merusaknya. Selain itu, kita juga harus mengetahui bagaimana proses


B.       Tujuan
Mahasisawa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
C.      Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan mikroskop dengan baik, sehingga pada praktikum selanjutnya tidak melakukan kesalahan dan mengetahui struktur dan fungsi objek yang diamati.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


   Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme      (Kusnadi, 2003).
 Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah (Campbell, 2000). 
Lensa okuler adalah lensa mikroskop yang terdapat pada bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Pembesaran bayangan yang terbentuk berkisar 4–25x lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan didapat daya pisah maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah maksimal dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik       (Nono, 2001).
 Mikroskop harus dibersihkan kemudian disimpan setelah dipakai. Badan mikroskop di bersihkan dengan kain flannel yang bersih dan lensa-lensa mikroskop dibersihkan dengan kertas lensa atau kertas biasa. Lensa objektif di atur sedemikian rupa agar tidak bersentuhan dengan meja sediaan lalu tubus diturunkan serendah-rendahnya dan lengan dalam keadaan tegak (Tim pengajar, 2010).
 Lensa objektif berperan dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menerangi struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa objektif adalah memperbesar bayangan objek dan mempunyai nilai apenture. Nilai apenture adalah ukuran daya pisah suatu lensa objektif yang akan menentukan spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah (Campbell, 2000).
 Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula (Anonim, 2012).
 Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut (Anonim 2012)





BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat
Waktu                          : Pukul 16.00-18.30 WITA
Hari/tanggal                 : Selasa/ 30 Oktober 2012
Tempat Praktikum       : Laboratorium Biologi FMIPA UNM lantai III

B.     Alat dan Bahan
1.      Alat yang disediakan oleh laboratorium
a.         Mikroskop Biologi
b.         Kotak peralatan yang berisi:
1)        Kaca benda
2)        Kaca penutup
3)        Cawan petri
4)        Pinset
5)        Pipet tangan
6)        Pisau silet
2.      Alat yang disediakan mahasiswa
a.         Silet baru
b.         Kain planel baru
c.         Lap katun
d.        Tusuk gigi
3.      Bahan yang disediakan oleh laboratorium
a.         Air suling
b.         Kertas saring atau kertas hisap
c.         Kapas atau kapuk

4.      Bahan yang disediakan mahasiswa
a.       Daun waru (hibiscus tiliceus)
b.      Daun labu (cucurbita moschata)
c.       Bawang merah (allium cepa)
C.     Cara kerja
1.    Menyiapkan mikroskop
a.         Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat di hadapan pratikan.
b.         Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain selain kain planel.
c.         Membuka kotak peralatan, keluarkan cawan patri yang berisi kaca benda dan kaca penutup. Bersihkan kaca benda dengan kain katun atau kertas saring.
d.        Di atas meja pratikan hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat yang lain yang sudah disediakan.
2.    Mengatur masuknya cahaya ke dalam dalam tubus
a.         Memperhatikan keadaan ruang praktikum praktikan, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri, atau kanan). Arahkan cermin mikroskop ke sumber  cahaya tersebut. Buka diafragma atau putar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaann dan gunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor gunakan cermin cekung.
b.         Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
c.         Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10mm atau tubus turun maksimal.
d.        Meneroponglah lewat okuler dengan  mata kiri tanpa memicingkan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih. Jika terangnya tidak merata, gerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, bukalah diaphragm dan gunakan lubang lebih besar pada lempeng.
e.         Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
3.    Cara mengatur jarak lensa dengan sediaan
a.         Dengan tangan putarlah pengatur kasar atau makrometer kea rah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, lakukan sebaliknya.
b.         Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, jepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
c.         Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu besar, putar makrometer untuk menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
d.        Meneroponglah lewat okuler sambil tangan memutar makrometer dengan menaikkan tubus perlahan-lahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan.
e.         Periksa okuler dan objektif, hitunglah pembesaran bayangan yang praktikan lihat.
f.          Kalau sudah diamati, preparat dikeluarkan.
4.    Membuat preparat sederhana
Mengamati serat kapas
a.         Ambil kaca benda yang sudah dibersihkan, pegang serata mungkin.
b.         Tetesi air atau air suling satu tetes di tengah-tengah.
c.         Dengan pinset, cabut satu kerat bahan dan letakkan di tengah tetesan air.
d.        Tangan praktikan yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari dengan telunjuk pada sisi atau pimggir yang berlawanan.
e.         Sisi dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45° kemudian lepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes di tepi kaca diserap dengan kertas saring.
f.          Pasang preparat buatan praktikan pada meja sediaan dan amati seperti langkah 3.2., 3.3., 3.4., dan 3.5.
5.    Mengamati perbesaran
a.         Apabila pengamatan 4.6 sudah berhasil, bayangan yang Nampak akan dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan disentuh.
b.         Putar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan sampai terdengar bunyi klik.
c.         Teroponglah sambil memutar micrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar. Amati bayangan yang ada !
d.        Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, naikkan tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari. Putar kembali revolver untuk mendapatkan posisi lensa objektif lemah pada posisi semula. Tanpa mengubah posisi preparat, lakukankembali perlakuan 3.3,3.4, 3.5, lanjut ke 5.1, 5.2, 5.3, sampai berhasil.
e.         Apabila praktikan akan mengamati bahan yang lain, maka naikkan tubus. Keluarkan preparat yang sudah diamati dan bersihkan kaca benda dan kaca penutup.
f.          Buat sediaan baru sesuai langkah 4.1, sampai dengan 4..6.
g.         Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut;
1)        Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan, harus dikeluarkan.
2)    Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca penutup). Simpan dalam cawan petri dan masukkan ke dalam kotak perlengkapan.
3)    Bersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Tubus diturunkan serendah mungkin.
4)    Simpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
5)    Semua peralatan yang telah dipakai dibersihkan dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya.
6)    Peralatan praktikan sendiri, disimpan sendiri untuk dipakai kegiatan berikutnya.
7)    Sisa bahan yang tidak digunakan lagi dibuang di tempat sampah yang tersedia.













                                                           


BAB  IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil pengamatan








1.      Adam hawa (Rheo discolor)





2.      Daun waru ( Hibiscus  tiliaiceus)







3.      Bawang merah (Allium cepa)






4.      Daun Labu (Cucurbita moschata)





a.      Pembahasan
 Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya :
1.    Kaki : menyangga / mencopang mikroskop
2.    Lengan : sebagai pegangan mikroskop
3.    Meja mikroskop : untuk meletakkan objek
4.    Pegangan sedia : untuk melapisi kaca yang melapisi objek
5.    Cermin : untuk mencari cahaya
6.    Kondensor : mengumpulkan cahaya yang masuk.
7.    Diafragma : mengatur banyak sedikiynya cahaya.
8.    Tabung (tubus) : mengatur fokus dan menghubungkan lensa okuler dan objektif.
9.    Revolver : mengatur pembesaran lensa objektif.
10.     Lensa objektif : membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar.
11.     Lensa okuler : membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar.
12.     Makrometer : menaik turunkan tabung mikroskop secrara cepat.
13.     Mikrometer : menaik turunkan tabung mikroskop secara lambat.

Selain mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya,kita juga harus mengetahui bagaimana cara mengoperasikan mikroskop tersebut mulai dari mengambil mikroskop dari ruang alat sampai menyimpannya kembali. Pada saat mengambil mikroskop dari ruang alat,mikroskop harus diangkat dengan kedua tangan yaitu tangan kanan memegang lengan mikroskop dan tangan kiri untuk menyangga kaki mikroskop.
Sebelum melakukan praktikum,mikroskop terlebih dahulu di bersihkan. Badan mikroskop di bersihkan dengan menggunakan kain flannel yang bersih. Lensa-lensa mikroskop di bersihkan dari air,minyak,debu dengan menghapusnya dengan kertas biasa atau dengan kertas lensa yang bersih. Setelah bersih, mikroskop siap di gunakan untuk praktikum.
     Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah membersihkan mikroskop yaitu menyiapkan preparat. Dalam praktikum ini preparat yang di buat menggunakan bahan daun labu (Cucurbita meschota), daun adam hawa (Rhoedis color), bawang merah (Alium cepa) dan daun waru (Hibiscus tiliaceus).
     Pembuatan preparat misalnya yang menggunakan bahan daun labu (Cucurbita meschota) ,tulang daun labu diiris setipis mungkin kemudian diletakkan di atas kaca benda. Setelah itu ditetesi aquades kemudian di tutup dengan kaca penutup. Cara menutupnya yaitu dengan memposisikan kaca penutup 45̊ terhadap kaca benda dan dirobohkan secara perlahan-lahan. Perlakuan tersebut bertujuan agar tidak terdapat gelembung pada medium. Air yang merembes keluar, di serap dengan tissue atau kertas serap. Preparat siap untuk diamati.
     Sebelum meletakkan preparat tersebut di atas meja sediaan,terlebih dahulu mencari cahaya untuk mikroskop. Pencarian cahaya dilakukan dengan menggerakkan cermin yang terletak di bawah kondensor, mengatur diafragma dan kondensornya. Setelah pencarian cahaya telah berhasil, preparat diletakkan di atas meja sediaan sedemikian rupa hingga preparat berada tepat di tengah lubang meja sediaan dan kaca benda di jepit dengan sengkeling agar tidak goyang. Dalam mengamati preparat,yang perlu di perhatikan yaitu jarak antara lensa objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, tangan memutar makrometer menurunkan tubus sambil di lihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm. Setelah itu, kita mulai meneropong lewat lensa okuler untuk melihat apakah sudah ada bayangan benda yang telah ditemukan atau belum. Kita mulai mengamati dengan menggunakan pembeasaran objektif yang paling lemah. Apabila belum ada muncul bayangan, maka kita memutar makrometer untuk menikkan tubus secara perlahan-lahan. Apabila belum juga di temukan bayangan berarti telah terlewatkan. Kita mengulangi lagi mengatur jarak antar lensa objektif dengan meja sediaan. Apabila telah muncul bayangan tapi masih kabur, maka kita meneropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batas-batasannya. Setelah itu, kita menggambar apa yang kita lihat melalui lensa okuler di lembar pengamatan.Setelah menggambarnya, kita dapat menggantinya dengan preparat lain dengan terlebih dahulu membersihkan kaca benda yang telah dipakai dengan kain halus. Dimana cara kerjanya itu sama seperti apa yang telah kita lakukan pada saat membuati preparat daun labu.
     Hal terakhir yang dilakukan setelah pengamatan preparat selesai yaitu, membersihkan mikroskop dan menyimpannya kembali. Cara membersihkannya yaitu badan mikroskop  dibersihkan dengan kain flannel bersih dan lensanya di bersihkan dengan kertas biasa atau kain halus. Sebelum di simpan, kita mengeluarkan preparat dari meja sediaan. Kedudukan lensa objektif di atur sedemikian rupa sehingga terhindar dari tabrakan dengan meja sediaan. Tubus diturunkan serendah-rendahnya dan lengan dalam keadaan tegak. Setelah itu, mikroskop siap untuk disimpan kembali dalam lemari khusus yang telah dilengkapi dengan lampu pijar atau yang telah yang terdapat silica gel di dalamnya.
                                    









BAB V
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah praktikan lakukan tentang cara menggunakan mikroskop, saya dapat menarik suatu kesimpulan yaitu Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda dengan ukuran yang sangat kecil. Mikroskop pada dasarnya memiliki dua komponen utama yaitu komponen optik dan mekanik yang masing-masing memiliki fungsi dan cara penggunaannya yang berbeda-beda.

B.       Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya, agar waktu pembuatan laporan praktikum dapat diperpanjang lagi agar praktikan dapat menyelesaikan laporan dengan baik.




           




DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 2012. The Origins of  History. From http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2012/04/asal-usul-sejarah-mikroskop-dan.html, 27 Oktober 2012
Anonim, 2012. Microscope Parts and Functions. From http://sulistyaindriani.wordpress.com/2010/07/12/bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya, 27 Oktober 2012
Champbell, Neil A., Recee, Jane B., & Mitchell, Lewrencee G. (2000). Biology. Jakarta : Erlangga
Kusnadi(2003).The Story Of Microscope. From http://worldofhistories.blogspot.com/2011/11/sejarah-ditemukannya-mikroskop-sejalan.html, 27 Oktober 2012
Sutarno, Nono. 2001. General Advanced Biology 1. Makassar : Open University Publishing Centre.
Tim pengajar. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi            FMIPA UNM.






Lampiran
Soal
1.      Tulis nama bagian optik dari mikroskop!
2.      Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop!
3.      Kalau bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri depan,kearah manakah kaca benda/ sediaan harus digeser? Mengapa demikian?
4.      Tulis pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain atau kertas biasa/kasar!
Jawaban
1.      Bagian optik dari mikroskop yaitu lensa okuler,lensa objektif,kondensor dan cermin
2.      Bagian mekanik dari mikroskop yaitu kaki dan lengan mikroskop,diafragma,meja objek,makrometer,micrometer,penjepit kaca objek,revolver,tubus,penggerak mekanis.
3.      Kalau bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri maka kaca benda digeser ke kanan dan jika bayangan dalam medan pandang digeser ke depan maka kaca benda digeser ke belakang. Karena pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara,semu,terbalik dan lebih diperbesar.
4.      Pengaruh negatif terhadap mikroskop apabila lensa digosok dengan kain atau kertas biasa/kasar yaitu membuat lensa tergores dan adanya goresan tersebut mengganggu pengamatan.
           











Tidak ada komentar:

Posting Komentar