Rabu, 12 Juni 2013

Kebakaan



HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar  dengan judul “Kebakaan” disusun oleh:
Nama               : Kurnia. s
NIM                : 1213140004
Kelas               : Kimia sains
Kelompok       : VI (enam)
telah diperiksa dan dikoreksi Asisten dan Kordinator Asisten, maka laporan ini dinyatakan diterima.

Makassar,   Desember  2012
   Kordinator Asisten                                                  Asisten
           

Muh. Riswan Ramli, S.pd                                   Fais Asnawati
                                                                               NIM.101414043
                                                           





Mengetahui
Dosen Penaggung Jawab


Andi Rahmat Saleh, S.pd M.pd
NIP. 19621231 198702 1 005
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kemiripan seseorang dengan keluarganya atau bahkan dengan keluarga lain yang masih berhubungan keluarga sering menimbulkan pertanyaan. Setiap orang memiliki bentuk dan warna fisik yang berbeda ada yang mirip dengan ayah atau ibunya, dan bahkan ada yang mirip keduanya namun ada sifat yang lebih mendominasi. Setiap orang pasti pernah berfikir mengapa hal itu dapat terjadi dan apa penyebab hal itu terjadi, sehingga mereka memiliki kesamaan yang begitu persis dengan orang tuanya baik secara fisik maupun mental.
Semua hal tersebut erat kaitannya dengan adanya pewarisan sifat atau hereditas yang berarti pewarisan sifat dari orang tua ke anaknya. Istilah hereditas ini dipelajari dalam kajian ilmu genetika yang mendefinisikan dan menganalisis keturunan atau konstansi dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk suatu karakter organisme.
Kajian yang dilakukan dalam mempelajari sifat keturunan (hereditas) sangat membantu dalam menyelesaikan beberapa masalah. Misalnya masalah  yang penyelesaiannya dengan tes DNA, hal tersebut dilakukan kerena DNA adalah suatu segmen yang berperan dalam membawa informasi genetik atau informasi karakter biokimia atau fisiologis tertentu.
Pengetahuan seperti ini dapat membantu kita dalam melihat sifat apa yang diturunkan kapada kita dari orang tua kita, kita juga dapat mengatahui sifat yang lebih mendominasi diri kita apakah sifat dari ayah atau dari ibu.
Praktikum pada Unit VII kita akan mempelajari sifat baka pada manusia dan kita akan melihat sifat baka pada diri sendiri dan teman sekelas. Dengan itu kita akn mendapatkan perbandingan antara fenotip yang bersifat dominan dengan fenotip yang bersifat resesif.  
B.  Tujuan Praktikum
            Membuktikan perbandingan genotip dan fenotip dari Hukum Mendel dan dasar genotip beberapa sifat baka pada manusia.
C.     Manfaat Praktikum
          Praktikum ini  memberikan wawasan kepada mahasiswa dan dapat dijadikan dasar bagi mereka yang mempelajari proses sifat baka manusia. Mereka juga bias melihat sifat baka yang di turunkan kepada mereka dari orang tuanya.


























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gregor Mendel mungkin memilih untuk bekerja menggunakan kacang ercis karena kacang ercis memiliki banyak varietas. Sebagai contoh, ada varietas yang mempunyai bunga ungu, sementara varietas yang lain ternyata mempunyai bunga putih. Ahli genetika menggunakan istilah karakter untuk menjelaskan sifat yang dapat diturunkan, seperti warna bunga, yang terdapat pada individu. Varian dari suatu karakter dinamakan sifat (trait). Penggunaan kacang ercis juga membuat Mendel dapat melakukan control yang ketat berkenaan dengan tanaman mana saja yang akan saling dikawinkan. Organ kelamin dari tanaman kacang ercis terdapat pada bunganya dan setiap bunga kacang ercis mempunyai sekaligus organ kelamin jantan dan betina, masing-masing stamen (benang sari) dan karpel (putik). Mendel memilih untuk menelusuri hanya karakter-karakter yang bervariasi dengan pendekatan apakah karakter tersebut “ada atau tidak ada” dan bukan dengan apakah karakter tersebut “lebih banyak atau lebih sedikit”. Mendel juga memastikan bahwa dia memulai percobaannya dengan varietas galur murni (true-breeding), yang berarti ketika tanaman menyerbuk sendiri, semua keturunannya akan mempunyai varietas yang sama (Campbell, 2002).
Gregor Mendel merupakan seorang ahli perkembangbiakan tanaman, dan ia mampu menghasilkan varietas tanaman yang selalu menghasilkan keturunan dengan sifat – sifat yang sama dengan induknya, dari generasi ke generasi. Mendel memilih galur-galur yang merupakan true bleeder dari tipe tipe yang berlawanan dan menyilangkan galur-galur itu sesuai masing-masing karakteristiknya dari tujuh karakteristik yang telah ia pilih (Fried, 2006).
Gregor Mendel mempublikasikan hasil penelitian genetiknya pada kacang ercis di tahun 1866, dan karenanya meletakkan dasar genatika modern. Dalam naskah kerjanya, Mendel mengajukan sejumlah dasar genetika. Salah satu yang saat ini dikenal ialah hukum segregasi. Mendel1 dinyatakan sebagai orang pertama yang mengajukan model dimana masing-masing induk menangandung dua salinan unit pewarisan (yang sekarang disebut gen) bagi masing-masing sifat; akan tetapi, hanya satu dari kedua gen (sebuah alel) yang ditransmisikan melalui gamet pada keturunannya. Prinsip kedua yang dimantapkan berkat penelitan Gregor Mendel adalah hukum perpasangan bebas (Elrod, 2007).
Seorang biarawan dari Austria, bernama Gregor Johann Mendel, menjelang akhir abad ke-19 melakukan serangkaian percobaan persilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari percobaan yang dilakukannya selama bertahun-tahun tersebut, Mendel berhasil menemukan prinsip-prinsip pewarisan sifat, yang kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan. Berkat karyanya inilah, Mendel diakui sebagai Bapak Genetika. Mendel memilih kacang ercis sebagai bahan percobaannya, terutama karena tanaman ini memiliki beberapa pasang sifat yang sangat mencolok perbedaannya, misalnya warna bunganya mudah sekali untuk dibedakan antara yang ungu dan yang putih. Selain itu, kacang ercis merupakan tanaman yang dapat menyerbuk sendiri, dan dengan bantuan manusia, dapat juga menyerbuk silang ( Sudarwoto, 2011).
Menurut (Tim Penyusun, 2012,) dalam pewarisan sifat atau persilangan, terdapat prinsip yang harus kita ingat, yaitu :
1.      Gen yang berperan dalam pengaturan dan penentuan sifat diberi simbol huruf.
2.      Gen yang bersifat dominan dinyatakan dengan huruf kapital.
Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya gen yang menentukan sifat batang yang pendek dituli dengan huruf “t”. Jadi, dapat diartikan bahwa batang tinggi dominan terhadap batang pendek, dan sebaliknya batang pendek resesif terhadap batang tinggi. Pada manusia dan hewan vertebrata, penyatuan sperma dan ovum yang masing-masing bersifat haploid (n) akan membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bersifat diploid (2n), sehingga individu yang memiliki sifat tersebut dinyatakan dengan dua huruf.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal         : Selasa / 11 Desember 2012
Jam                          : 14.00 s/d 16.00 WITA
Tempat                     : Laboratorium Biologi Lantai III  sebelah Barat Jurusan Biologi FMIPA UNM
B.     Alat dan Bahan
Dalam praktikum ini menggunakan daftar fenotif sifat baka manusia yang dikontrol oleh 1 gen dengan 2 alel dan masing-masing alel menghasilkan fenotif yang jelas yaitu:
a.       Lesung dagu merupakan sifat dominan (D)
b.      Ujung daun telinga menggantung bebas merupakan sifat dominan (E)
c.       Orang meletakkan ibu jari tangan kiri di atas ibu jari tangan kanan pada waktu menjalinkan jari-jari tangan, merupakan sifat dominan (F)
d.      Orang memiliki ruas jari kelingking paling ujung menyerong ke arah dalam (ke arah jari manis) merupakan sifat dominan (B)
e.       Ranbut dahi menjorok merupakan sifat dominan (W)
f.       Rambut pada jari: tumbuhnya rambut pada kedua ruas dari jari tangan merupakan sifat dominan (M)
g.      Lesung pipi merupakan sifat dominan (P)
h.      Orang yang dapat menggulung lidahnya memanjang merupakan sifat dominan (L)
i.        Orang yang mempunyai gigi seri atas bercelah merupakan sifat dominan (G).



C.    Prosedur Kerja 
1.      Memeriksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif diatas pada diri sendiri. Bila kesulitan, meminta bantuan pada teman sejenis dalam kelompok. Mencatat hasilnya dalam tabel pengamatan.
2.      Bila mempunyai fenotif yang dominan, maka member tanda (-) untuk gen kedua
3.      Mancatat data dari teman-teman kelompok dan menghitung persentasenya.





















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.      Data Individu
Ciri / Sifat Baka
(fenotif)
Kemungkinan genotip Anda
a.       Ada lesung dagu (D),  tak ada (d)
b.      Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e)
c.       Ibu jari tangan kiri di atas (F), di bawah (f)
d.      Ruas jari kelingking terujung menjorong ke dalam (B), tidak menjorong (b)
e.       Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w)
f.       Rambut pada jari (M), tak ada rambut (m)
g.      Lesung pipi (P), tidak ada (p)
h.      Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang (l)
i.        Gigi seri ata bercelah (G), gigi seri atas tidak bercelah (g)
dd
EE
ff
bb

WW
MM
pp
ll

gg






2.      Data kelompok
Nama

Sifat Baka
DD
dd
EE
ee
FF
ff
BB
bb
WW
ww
MM
mm
PP
pp
LL
ll
GG
gg

Anca
-
+
+
-
-
+
+
-
-
+
+
-
+
-
-
+
-
+

Nita
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
+
-
-
+
-
+
-
+

Mirnah
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
+
-
+
-
-
+
-
+

Arham
-
+
-
+
+
-
-
+
-
+
+
-
-
+
+
-
-
+

Kurnia
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
+
-
+
-
-
+
-
+

Eka
-
+
+
-
+
-
-
+
-
+
+
-
-
+
-
+
-
+

Karmila
-
+
+
-
-
+
-
+
-
+
+
-
+
-
-
+
-
+

JUMLAH
0
6
2
4
2
4
1
5
0
6
6
0
3
3
1
5
0
6























3.      Data kelas
Kelompok
Sifat Baka
DD
Dd
EE
ee
FF
ff
BB
bb
WW
ww
MM
mm
PP
pp
LL
ll
GG
gg
I
0
5
4
1
1
4
2
3
1
4
5
0
1
4
0
5
0
5
II
0
6
4
2
0
6
2
4
3
3
6
0
3
3
0
6
0
6
III
1
5
1
5
3
3
1
5
0
6
6
0
0
6
1
5
0
6
IV
0
6
4
2
3
3
0
6
1
5
6
0
2
4
0
6
0
6
V
0
7
2
5
4
3
1
6
2
5
7
0
1
6
1
6
0
7
VI
0
7
4
3
2
5
1
6
0
7
7
0
2
5
1
6
0
7
Jumlah
1
36
19
18
13
24
7
30
7
30
37
0
9
28
3
34
0
37
B.     Analisis Data
1.      Data kelompok
a.       Lesung dagu
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                DD    =  x 100 %
                                         = 0 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                dd     =  x 100 %
                                         = 100 %
b.      Anak daun telinga
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                EE     =  x 100 %
                                         = 42,86 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ee      =  x 100 %
                                         = 57,14 %
c.       Ibu jari tangan kiri
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                FF     =  x 100 %
                                               = 28,57 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ff       =  x 100 %
                                         = 71,43 %
d.      Ruas jari kelingking terujung
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                BB    =  x 100 %
                                         = 14,29 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                bb      =  x 100 %
                                         = 18,71 %
e.       Rambut dahi menjorok
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                WW  =  x 100 %
                                         = 0 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ww    =  x 100 %
                                         = 100 %
f.       Rambut pada jari
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                      MM   =  x 100 %
                                               = 100 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                mm    =  x 100 %
                                         = 0 %
g.      Lesung pipi
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                PP     =  x 100 %
                                         = 57,14 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                pp      =  x 100 %
                                         = 42,86 %

h.      Lidah dapat digulung memanjang
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                LL     =  x 100 %
                                         = 14,29 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                                  ll        =  x 100 %
                                         = 85,71 %
i.        Gigi seri atas bercelah
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                GG    =  x 100 %
                                         = 0 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                gg      =  x 100 %
                                         = 100 %
2.      Data kelas
a.       Lesung dagu
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                DD    =  x 100 %
                                         = 2,70 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                dd     =  x 100 %
                                         = 97,30 %
b.      Anak daun telinga
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                EE     =  x 100 %
                                         = 51,35 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ee      =  x 100 %
                                         = 48,65 %
c.       Ibu jari tangan kiri
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                FF     =  x 100 %
                                               = 35,13 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ff       =  x 100 %
                                         = 64,87 %
d.      Ruas jari kelingking terujung
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                BB    =  x 100 %
                                         = 18,92 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                bb      =  x 100 %
                                         = 81,08 %
e.       Rambut dahi menjorok
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                WW  =  x 100 %
                                         =18,92 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                ww    =  x 100 %
                                         = 81,08 %
f.       Rambut pada jari
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                      MM   =  x 100 %
                                               = 100 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                mm    =  x 100 %
                                         = 0 %
g.      Lesung pipi
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                PP     =  x 100 %
                                         = 24,32 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                pp      =  x 100 %
                                         = 75,68 %
h.      Lidah dapat digulung memanjang
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                LL     =  x 100 %
                                         = 8,12 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                                  ll        =  x 100 %
                                         = 91,88 %
i.        Gigi seri atas bercelah
Frekuensi gen dominan    =  x 100 %
                                GG    =  x 100 %
                                         = 0 %
Frekuensi gen resesif        =  x 100 %
                                gg      =  x 100 %
                                         = 100 %

Nilai frekuensi gen dalam kelas
Gen dominan               =
                                    =
                                    = 28,83 %
Gen resesif                  =
                                    =
                                    = 71,17 %

                                                     =  = 57,85%
C.    Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data, dapat dilihat bahwa adanya perbedaan antara frekuensi gen dominan dan frekuensi gen resesif pada masing-masing sifat baka. Munculnya gen dominan dikarenakan gen tersebut lebih kuat sehingga mendominasi dalam mengontrol sifat tersebut sehingga gen yang lemah tertutupi.
Dari hasil praktikum, diperoleh data dari kelompok kami, yaitu terdapat 0% anggota kelompok berlesung dagu dan 100% tidak berlesung dagu. Sedangkan untuk data kelas terdapat 2,70% yang berlesung dagu dan sisanya 97,30% tidak berlesung dagu.
Untuk sifat baka anak daun telinga, terdapat 42,86% yang menggantung dan 57,18% yang menempel pada kelompok kami. Sedangkan untuk ukuran kelas terdapat 51,35% yang anak daun telinganya menggantung dan 48,65% yang menempel.
Untuk sifat baka ibu jari kiri di atas terdapat 28,57% anggota kelompok yang cenderung ibu jari tangan kiri di atas dan 71,43% anggota kelompok yang cenderung ibu jari tangan kiri di bawah. Untuk data kelas 35,13 % yang ibu jari tangan kiri di atas dan 64,87% ibu jari tangan kiri di bawah.
Sifat baka ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam terdapat 14,29% anggota kelompok dan yang tidak menyerong ke dalam terdapat 18,71% anggota kelompok. Sedangkan pada data kelas terdapat 18,92% yang menyerong ke dalam dan 81,08% yang tidak menyerong ke dalam.
Pada sifat baka rambut dahi menjorok terdapat 0% anggota kelompok yang rambutnya menjorok dan 100% yang tidak menjorok. Sedangkan dalam kelas terdapat 18,82% yang rambutnya menjorok dan 81,08% yang rambutnya tidak menjorok.
Untuk rambut pada jari, dalam kelompok terdapat 100% yang memiliki rambut pada jarinya dan 0% yang tidak memiliki rambut pada jari. Dalam kelas diperoleh 100% yang ada ramt pada jari dan 0% yang tidak memiliki rambut pada jari.
Untuk lesung pipi, terdapat 24,32% yang memiliki lesung pipi dan % yang tidak memiliki lesung pipi dalam kelompok. Untuk ukuran kelas, terdapat 24,32% yang berlesung pipi dan 75,68% yang tidak memiliki lesung pipi.
Untuk sifat baka lidah dapat digulung, dalam ke75,685 kelompok kami terdapat 40% yang dapat digulung dan 60% yang tidak dapat digulung. Sedangkan dalam kelas terdapat 55,88% yang dapat menggulung lidahnya dan 44,12% yang tidak dapat menggulung lidahnya.
Untuk sifat baka gigi seri atas bercelah, dikelompok kami terdapat 0% yang mempunyai celah dan 100% yang tidak bercelah. Sedangkan untuk data kelas, terdapat 0% yang gigi seri atas bercelah dan  100% yang tidak bercelah.
Hasil akumulasi atau rata-rata gen dominan dan gen resesif untuk semua sifat baka diperoleh hasil dari data kelas yaitu gen dominan = 28,83% dan gen resesif  = 71,17% sedangkan untuk persentase data kelompok gen dominan dan gen resesif yaitu gen dominan = 42,15% dan gen resesif sebesar 57,85%.
Berdasarkan hasil analisis data dapat dilihat bahwa adanya perbedaan antara frekuensi gen dominan dan frekuensi gen resesif pada masing-masing sifat baka dari manusia. Munculnya gen dominan dikarenakan gen tersebut lebih kuat sehingga mendominasi dalam mengontrol sifat tersebut sehingga gen yang lemah atau resesf menjadi tertutupi.






BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat baka yang dimiliki setiap orang berbeda satu sama lain, hal ini karena gen yang mengontrol sifat-sifat tersebut juga berbeda. Frekuensi gen dominan dalam data kelas adalah 28,83% dan frekuensi gen resesif yaitu 71,17%.
B.     Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum, para laboran menyiapkan kelengkapan bahan praktikum sehingga praktikum yang telah ditentukan sebelumnya dapat dilaksanakan sesuai jadwal tanpa harus menggantinya dengan praktikum lain.















DAFTAR PUSTAKA
Campbell,A.Nail. 2002.Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga.Erlangga; Jakarta.
Elrod,Susan dan William Stansfield. 2007.Genetika Edisi IV. Erlangga; Jakarta.

Fried,.George.H.2006.Biologi Edisi II. Erlangga;Jakarta.
Sudarwoto. 2011. Hereditas Menurut Mendel. http://sudarwoto.wordpress.com .
Diakses Pada Hari Rabu Tanggal 27 November 2012.
Tim Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar